Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dugaan Awal Motif Penyekapan Penjual Kopi di Kebon Jeruk

Kompas.com - 25/09/2013, 21:26 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Shandy, salah seorang tersangka penyekap dan penyiksa perempuan penjual kopi berinisial H (47), di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, mengaku bahwa perbuatan tersebut dilakukan lantaran kesal dengan ucapan korban saat dirinya meminta uang sebesar Rp 100.000.

"Korban mengeluarkan kata-kata yang menyinggung Shandy, yang akhirnya dia tega berbuat seperti itu," kata Kepala Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Hengky Haryadi saat dihubungi di Jakarta, Rabu (25/9/2013).

Walau demikian, pihak penyidik tidak mau langsung percaya terhadap pengakuan Shandy. Terlebih lagi, banyak kejanggalan ditemukan saat penyidikan sementara kasus tersebut.

Shandy, lanjut Hengky, sebelumnya pernah terlibat kepemilikan senjata pada akhir 2012 lalu dan juga pernah terlibat kasus penculikan terhadap anak berumur empat tahun terkait utang piutang yang menjerat orangtua bocah tersebut.

"Kami akan olah TKP terlebih dahulu sambil mencocokkan keterangan dari Shandy, Frangky, Hanok, dan korban untuk mengetahui motif jelasnya," ungkap Hengky.

Saat ini, Shandy masih dalam perjalanan menuju Jakarta seusai penangkapan yang dilakukan tim pemburu preman Polres Metro Jakarta Barat di Denpasar, Bali, Selasa (24/9/2013) kemarin.

Dengan diringkusnya Shandy, semua tersangka penyekapan dan penganiayaan yang berjumlah tiga orang telah ditangkap. Selain Shandy, ada pula Franky yang ditangkap pada Minggu (15/9/2013) dan Hanok yang ditangkap pada Senin (16/9/2013).

Ketiganya diduga telah melakukan penganiayaan dan penyekapan terhadap H, wanita penjual kopi asongan, yang berjualan tak jauh dari Pintu Tol Kebon Jeruk II, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

H disekap dan disiksa sejak Jumat (13/9/2013) sore hingga Minggu (15/9/2013) pagi karena tidak mau membayar uang sebesar Rp 100.000 kepada ketiga tersangka yang memerasnya. Dia disekap di sebuah bedeng yang terletak di tepi Jalan Jakarta-Tangerang, tepat di samping Apartemen Kedoya Elok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Megapolitan
Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Megapolitan
Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com