Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Korupsi Proyek Kelistrikan, Kejari Jakarta Utara Tahan Lagi Dua Tersangka

Kompas.com - 26/09/2013, 06:47 WIB
Mukhamad Kurniawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kejaksaan Negeri Jakarta Utara kembali menahan tersangka kasus dugaan korupsi proyek kelistrikan di Kepulauan Seribu tahun 2012 senilai Rp 1,3 miliar. Dua tersangka dibawa ke Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, yakni dua petinggi PT Julaga Sinar Cemerlang berinsial HS dan RP.

Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Utara Tedjolekmono, Rabu (25/9/2013) malam, mengatakan, keduanya dipanggil untuk pemeriksaan pada Rabu. Usai pemeriksaan, keduanya langsung digelandang ke LP Cipinang. "RP selesai menjalani pemeriksaan lebih dulu, disusul HS pada Rabu malam," ujar dia.

Pekan lalu, penyidik Kejari Jakarta Utara juga menjebloskan tersangka SS sebagai pelaksana lapangan PT Julaga Sinar Cemerlang ke LP Cipinang. Bersama HS dan RP, SS dinilai terlibat dalam kasus dugaan korupsi tersebut. Perusahaan itu adalah rekanan Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta dalam proyek pemeliharaan dan perbaikan kelistrikan di Kepulauan Seribu.

Sebelumnya, dua tersangka lain, yakni MM yang menjabat Kepala Unit Pengelola Kelistrikan Kabupaten Kepuluan Seribu dan SBR yang menjabat Kepala Seksi Perawatan UPT Kelistrikan Kabupaten Kepulauan Seribu, juga ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka. Dengan demikian, lima orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan terkait kasus itu.

Tedjolekmono menyatakan, pihaknya meyakini ada kerugian negara dalam proyek tersebut. Proyek itu dinilai fiktif. Dalam laporannya, instansi pelaksana melaporkan telah menyelesaikan pekerjaan. Namun, kenyataannya beberapa generator listrik belum rampung hingga batas akhir pekerjaan Desember 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com