Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan Jokowi, Warga Janji Rawat Waduk Ria Rio

Kompas.com - 26/09/2013, 10:39 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Penghijauan mulai dilakukan di kawasan Waduk Ria Rio, Jakarta Timur. Di hadapan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, perwakilan warga berjanji akan merawat kawasan waduk seluas 25,8 hektar tersebut.

Ikrar itu dibacakan perwakilan warga, Buce Ishak, dalam acara peresmian penghijauan Taman Kota Waduk Ria Rio, Kamis (26/9/2013) pagi. Dia sangat senang area waduk mulai ditata.

"Setelah penataan waduk, kami warga Kelurahan Kayu Putih berjanji untuk ikut menjaga kebersihan waduk. Minimal jangan ada sampah di waduk," ujarnya di hadapan Gubernur dan pejabat lainnya.

Pria yang sudah berpuluh-puluh tahun tinggal di Kelurahan Kayu Putih tersebut melanjutkan, bagi warga sekitar, penataan waduk memiliki dampak yang sangat positif, terutama untuk mengurangi persoalan banjir di area sekitar waduk tersebut.

"Dulu waduk ini airnya jernih sampai dasar kelihatan. Tahun ke tahun, mulai banyak penduduk di sekitarnya semakin kotor. Tahun 1996 terjadi banjir pertama sampai yang terparah 2007, berlangsung 16 hari banjir di 9 RW," tuturnya.

Ishak pun berharap, karena Jakarta akan mulai masuk ke musim penghujan, pengerukan waduk tersebut dipercepat agar dapat menampung air. Tak hanya itu, warga sekitar pun mengapresiasi upaya Pemprov DKI dalam menambah ruang terbuka hijau, terutama sebagai tempat aktivitas publik.

Ishak pun mengenang situasi waduk pada sekitar tahun 1980 silam. Saat itu, waduk tersebut masih asri dan jadi tempat bermain anak-anak. Dengan penataan waduk, lanjut Buce, Pemprov DKI tak hanya memberikan solusi bagi persoalan banjir, tetapi juga dianggap mengembalikan kondisi waduk seperti sekitar tiga dekade lalu.

Kawasan Waduk Ria Rio akan ditata oleh empat instansi. Sisi barat, timur, dan utara akan dibangun oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman. Sisi selatan akan dikerjakan oleh PT Jakarta Propertindo. Adapun normalisasi waduk akan dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum. Semuanya menggunakan APBD.

Kini, proses pengerjaan pun baru 10 persen. Dari empat sisi waduk, hanya sisi selatan yang baru dihijaukan dengan rumput dan pepohonan. Di beberapa bagian, juga telah dipasang conblock sebagai tempat pengunjung waduk berpijak, sedangkan sisanya baru sekedar diuruk. Meski jauh dari rampung, keindahan mulai tampak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com