V menuturkan kejadian saat ia baru pulang kerja pada hari kejadian pukul 21.30 WIB. Dia yang tidak melihat R, bertanya kepada istrinya ke mana sang putri pergi. "Saya tanya sama mamanya, ke mana R. Katanya disuruh beli obat nyamuk," kata V saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Timur, Kamis (26/9/2013) malam.
Kepada istrinya, V meminta untuk menyusul R yang tak kunjung pulang dari warung. Beberapa saat kemudian sang istri pulang, tetapi anaknya belum ketemu. Tak lama berselang, seorang tetangga perempuan berinisial At datang menggandeng R dan meminta orangtuanya mengecek kondisi R.
"Katanya tolong dilihatin, tadi saya lihat habis ditindihin," ujar V, menirukan ucapan At. Menurut V, At melihat Rk dan An melakukan perbuatan asusila kepada R secara bergantian di bawah tangga kontrakan yang hanya berjarak 100 meter dari tempat tinggal V.
"Pas anak saya ke rumah saya periksa sama mamanya. Ternyata ada bercak darah," ujar ayah dua anak ini. Ia pun langsung menanyakan kepada R seputar kejadian apa yang telah terjadi. Menurut V, putrinya menceritakan secara "polos" semua kejadian itu, termasuk bahwa R tak berbuat apa pun saat mendapat perlakuan Rk dan An.
"Pas ketemu saksi (At), baru panik (pelaku)," ujar V. Geram dengan kejadian yang menimpa anaknya, V kemudian melaporkannya kepada Ketua RT setempat. Dari RT, ia kemudian melaporkan ke pos polisi dan diarahkan untuk melapor di Unit Perlindungan Anak dan Perempuan (PPA) Mapolres Metro Jakarta Timur.
"Visum di RS Polri Kramatjati. Hasilnya positif bahwa (R) diperkosa," ujar V. Menurutnya, pada malam kejadian, dua bocah yang diduga sebagai pelaku tersebut belum sempat dibawa untuk diamankan.
"(Pelaku) kabur dua hari dua malam. Ketangkap sama saudara-saudaranya," ujar V. Padahal, sesal sopir bus Mayasari ini, dia mengenal kedua orangtua pelaku. Ayah An, sebut dia, bekerja sebagai sopir mikrolet dan ayah Rk adalah sopir bus Kowanbisata.
"(Saya) sama Rk tetangga dekat. Sama An agak jauh," imbuh V. Kedua pelaku, menurut dia, adalah anak-anak yang kesehariannya mengamen di bawah jembatan layang Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Sekalipun kedua pelaku masih di bawah umur, V berharap mereka tetap diproses hukum sebagaimana mestinya. "Saya mau mereka dihukum. Bukan kayak orang dewasa. Dididik jauh saja dari orangtuanya," ungkap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.