Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tidak Tahu Diberitakan "The New York Times"

Kompas.com - 27/09/2013, 07:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemberitaan tentang sepak terjang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah sampai ke Amerika Serikat melalui The New York Times. Namun, Jokowi mengaku belum tahu dirinya jadi pemberitaan surat kabar ternama itu.

"Saya belum tahu (dimuat The New York Times)," ujar Jokowi usai menghadiri Harlah Ke-9 Wahid Institute, Jakarta, Kamis (26/9/2013).

Jokowi yang dijuluki man of the people itu mengungkapkan, dirinya hanya ingin fokus mengurus Jakarta, khususnya soal persoalan warga yang masih tinggal di kawasan kumuh.

"Di Jakarta, ada 360 kawasan kumuh dan ada tiga jutaan orang yang berimpitan tinggalnya di rumah yang luasnya 2 x 2 meter," tutur Jokowi.

The New York Times menyoroti gaya blusukan Jokowi dengan memberikan judul "Jokowi, a Governor at Home on the Streets" pada artikel yang ditulis Joe Cochrane. Di tulisan yang dimuat pada Rabu (25/9/2013), diceritakan bagaimana Jokowi berkeliling ke kawasan kumuh, pasar tradisional, dan tempat lainnya.

"Orang Indonesia shock melihat pemimpinannya keluar dari kantor mereka," tulis The New York Times.

Komentar Jokowi tentang blusukan juga dimuat oleh koran tersebut. Menurut Jokowi, di artikel itu, dia menemui orang-orang di jalan sebagai demokrasi di jalanan. "Saya menjelaskan program, kemudian saya mendapat masukan," kata Jokowi.

New York Times juga menggambarkan bagaimana Jokowi merupakan sebuah harapan di mana dia tidak menggunakan jabatan untuk memperkaya diri. Jokowi dipuji sebagai politisi bersih. Jokowi juga dinilai sukses membereskan PKL Tanah Abang dan menormalisasi Waduk Pluit.

Media AS ini juga menyebut Jokowi sebagai man of the people. Jokowi calon paling kuat menjadi presiden menggantikan SBY pada 2014. Tetapi, keputusan masih menunggu Megawati Soekarnoputri yang mengendalikan PDI Perjuangan, partai tempat Jokowi bernaung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Sebut Warga Depok Jenuh Dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh Dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com