JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melakukan uji balistik untuk mengungkap kasus penembakan polisi yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Saya kira uji balistik memang sangat penting untuk tim penyelidik maupun tim penyidik guna menentukan jenis senjata apa yang digunakan oleh pelaku penembakan," ujar Kepala Biro Reformasi Birokrasi Polri Brigjen Pol Naufal Yahya, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (30/9/2013).
Naufal menjelaskan, pihaknya sedang mengupayakan hasil uji balistik itu untuk mencocokkannya dengan raut wajah pelaku yang diperoleh melalui rekaman pengawas atau CCTV dengan senjata yang digunakan oleh para pelaku.
Kendati demikian, pihaknya masih menyelidiki keterangan dari beberapa saksi dan rekaman CCTV untuk mengenali raut wajah. "Kami berharap mendapat feedback dari masyarakat termasuk media," katanya.
Seperti diketahui, dalam kasus penembakan terhadap tiga anggota kepolisian di wilayah Tangerang Selatan beberapa waktu lalu, polisi telah menyebar dua foto wajah yang diduga sebagai pelaku penembakan.
Kedua orang yang diketahui bernama Nurul Haq alias Jeck dan Hendi Albar diduga merupakan pelaku yang sama untuk penembakan di Tangerang Selatan. Sementara itu, hampir dua pekan pasca-penembakan oleh orang tak dikenal yang menewaskan Aipda (anumerta) Sukardi di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa (10/9/2013) lalu, polisi belum berhasil mengungkap identitas pelaku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.