Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pra-Rekonstruksi, Polisi Periksa CCTV dan Lokasi Petugas Keamanan Museum Nasional

Kompas.com - 01/10/2013, 07:35 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian Resort (Polres) Jakarta Pusat mendapati 15 dari 16 kamera pemantau alias closed circuit television (CCTV) di Museum Nasional tidak berfungsi. Satu kamera baru ditemukan belakangan, dan sedang diperiksa. Temuan ini didapatkan dalam rangkaian pra-rekonstruksi pencurian empat artefak di museum tersebut.

"Jadi hari ini kita coba CCTV yang kemarin kami temukan itu, ada satu ternyata tidak disimpan di decoder," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, AKBP Tatan Dirsan Atmaja seusai prarekonstruksi, di Museum Nasional, Jakarta, Senin (30/9/2013). Dia pun mengatakan 15 kamera yang sebelumnya sudah disita ternyata tak aktif.

Tatan mengatakan pra-rekonstruksi sudah dilakukan dengan melibatkan petugas keamanan yang bertugas pada 10 dan 11 September 2013. "Siapa yang berbuat apa, dengan siapa yang posnya di mana, yang dari tanggal 10 September hingga 11 September pagi itu kita coba semuanya," tutur dia.

Menurut Tatan, hasil pra-rekonstruksi dan pemeriksaan kamera CCTV digabungkan pula dengan hasil penyelidikan yang dilakukan pihak lain. "Semuanya itu akan kami kaitkan antara hasil lidik kami dengan security, termasuk yang kerja di proses pembangunan di belakang (museum) kami periksa," ujar dia.

Tatan menambahkan, pra-rekonstruksi pun diupayakan mendapatkan keterangan tambahan dari para pengunjung yang mengambil gambar pada waktu yang diduga menjadi saat pencurian artefak. "Kami cari tahu jam berapa barang ini hilang," imbuh Tatan.

Seperti diberitakan, empat artefak emas peninggalan Kerajaan Mataram Kuno dari abad X hingga abad XI, dilaporkan hilang pada Rabu (11/9/2013). Keempat artefak itu adalah Naga Mendekam, Bulan Sabit Beraksara, Wadah Bertutup Cepuk, dan Harihara.

Namun, pengelola museum baru melaporkannya pada Kamis (12/9/2013) atau keesokan harinya. Kejadian pencurian diketahui kali pertama oleh R, seorang petugas office boy pengelap kaca.

Dari hasil penyelidikan awal, kamera CCTV dan alarm museum tidak berfungsi. Berdasarkan keterangan sementara, kamera CCTV sudah tak aktif sejak 2012.

Adapun alarm tak berfungsi sejak dua bulan sebelum pencurian terjadi. Pada waktu yang diduga menjadi saat pencurian, petugas keamanan juga tak berjaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com