Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Pinus Elok Jokowi Dipuji, di Ria Rio Jokowi Diuji

Kompas.com - 04/10/2013, 08:33 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Upaya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menata kawasan Waduk Ria Rio, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, belum selesai seluruhnya. Meski ada yang senang dengan relokasi ke Rumah Susun Pinus Elok, kerja keras Jokowi masih diuji oleh ketidakpuasan sejumlah warga yang mengklaim lahan mereka di sekitar waduk.

Ketidakpuasan tersebut terlihat saat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengunjungi permukiman warga di sisi timur waduk untuk kedua kali, Kamis (3/10/2013) siang. Semula Jokowi hanya berbincang ringan dengan beberapa orang warga yang masih tinggal di wilayah itu. Jokowi mendapati ada warga yang belum pindah ke rusun karena menunggu penadah yang akan membeli sisa material bangunannya.

Setelah sekitar 20 menit berkeliling di wilayah itu, Jokowi masuk ke salah satu rumah warga yang telah dikosongkan. Seorang pemuda memberanikan diri bertanya soal status lahan yang menjadi sengketa oleh PT Pulomas Jaya dengan ahli waris almarhum Adam Malik di sekitar waduk itu.

"Pak, jadi gimana status lahan ini? Jadi yang benar siapa, PT Pulomas atau ahli waris?" tanya pemuda tersebut sambil mengembuskan asap rokok yang usai diisapnya.

Jokowi tampak sedikit terkejut mendapat pertanyaan itu. Selama ia berkeliling ke rumah warga, hanya hal-hal positif yang dia terima. "Saya sudah baca putusannya, PT Pulomas yang menang," jawab Jokowi.

Seakan mengetahui arah dan tujuan pertanyaan sang pemuda itu terkait dengan keengganannya untuk pindah ke rumah susun, Jokowi kemudian mengarahkan pembicaraan ke arah pembagian wewenang antara Pemprov DKI dan PT Pulomas. "Tapi urusan sengketa itu urusannya PT Pulomas. Kita Pemprov hanya bantu rusun buat bapak-bapak ibu-ibu semua. Kita hanya bantu lho," kata Jokowi dengan nada tinggi.

Melihat orang nomor satu di Jakarta tersebut melontarkan nada tinggi, sang pemuda tampak segan. "Oh, gitu, ya sudah, Pak," ujarnya sambil tetap mengisap sebatang rokok.

Dihadang

Ketidakpuasan sejumlah warga juga tergambar setelah perbincangan Jokowi dengan pemuda tersebut berakhir. Ketika Jokowi sudah masuk ke dalam kendaraan dan ingin bertolak dari lokasi, mobil dinas Jokowi dihadang oleh pria yang mengaku pengacara ahli waris keluarga (alm) Adam Malik. Jokowi kemudian membuka kaca mobil dan berbincang dengan dua orang pria tersebut. Entah persoalan apa yang diperbincangkan oleh pria berbadan besar itu kepada Jokowi.

Wartawan yang mencoba mendekat dihalang-halangi oleh beberapa warga. Dari bahasa tubuhnya, sang pengacara tampak melontarkan protes keras sambil menunjuk-nunjuk Jokowi di dalam mobil. Dua orang ajudan sang Gubernur yang semula telah berada di mobil belakang pun langsung turun dan bergegas menerobos kerumunan warga di sekitar mobil. Ajudan Jokowi tak sampai mengamankan sang Gubernur atau dua pengacara. Mereka tampak memperhatikan gerak-gerik kedua pria itu dari arah belakang.

Perbincangan serius tersebut diakhiri dengan pemberian dua bundel dokumen dari dua pria itu kepada Jokowi. Jokowi mempersilakan dua pria itu untuk datang ke Balaikota Jakarta untuk menyelesaikan persoalan itu. Salah satu dari pria itu membubuhkan nomor telepon di lembar teratas salah satu dokumen tersebut.

Gembira di Pinus Elok

Suasana di Waduk Ria Rio tadi tampak berbeda dibandingkan ketika Jokowi meninjau rusun Pinus Elok, sebelum dia mengunjungi permukiman Ria Rio. Sebanyak 200 kepala keluarga sekitar waduk yang telah pindah ke rusun itu menyambut Jokowi dengan gembira. Mereka berterima kasih kepada Pemprov DKI karena telah memberikan rumah baru beserta isinya kepada warga.

"Sudah masuk semua, Pak, televisi, kulkas, kompor sama tempat tidur," ujar seorang ibu yang huniannya dikunjungi Jokowi.

Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemprov DKI Yonathan Pasodung yang mendampingi Jokowi blusukan ke rusun itu mengatakan, relokasi warga dari rumah lama ke Rusun Pinus Elok diharapkan rampung dalam dua tahap. Setelah tahap pertama selesai, tinggal menunggu tahap kedua sekitar dua pekan lagi.

Seiring dengan tahap relokasi itu, Dinas Perumahan dan Gedung Pemprov DKI menyediakan posko pendidikan di lantai dasar rusun. Anak-anak yang ikut pindah ke Rusun Pinus Elok diharapkan juga pindah ke sekolah yang lebih dekat dengan rusun. Tak hanya itu, pendampingan kursus tata boga dan lain-lain pun juga diberikan kepada ibu-ibu mereka.

"Sudah tak ada masalah. Kerja sudah disediakan, rumah ada yang urus, sekolah ada yang urus, angkot juga kita belokkan ke rusun ini. Semua sudah ada solusinya," ujar Yonathan tersenyum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com