JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta petugas Satuan Polisi Pamong Praja meningkatkan pengawasan ketat di setiap sudut Monumen Nasional. Hal ini dilakukan setelah ada laporan pemerkosaan yang menimpa seorang wanita di sekitar air mancur Monas pada Minggu (29/9/2013).
Basuki mengatakan, setiap petugas Satpol PP diminta mengawasi lebih dari satu titik di kawasan Monas. Hal itu dilakukan agar kejadian kriminal tidak terulang lagi di sana.
"Harusnya 20 titik di Monas itu dipelototin satu orang (Satpol PP) sama CCTV," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (4/10/2013).
Menurut Basuki, pengawasan sebanyak itu bisa dilakukan dengan cara berpatroli. Tanpa patroli, kata Basuki, pemantauan keamanan di Monas tidak dapat dilakukan maksimal karena jumlah personel Satpol PP terbatas.
"Kalau kita pelototin 20 titik, tiga shift saja enam orang, mana cukup enam orang," ujar Basuki.
Basuki meminta Satpol PP bekerja sama dengan polisi untuk mengecek lebih lanjut dugaan pemerkosaan terhadap wanita berinisial MY pada Minggu lalu. Basuki mengaku heran karena pada saat kejadian tidak ada petugas Satpol PP yang berjaga.
"Kita lagi selidikin masalahnya apa. Kok orang sampai bisa nipu masuk pakai ruangan kita. Nah, kita mau tahu kok enggak ada yang jaga di ruangan kita," katanya.
Berdasarkan pengakuan korban, pemerkosaan itu diduga dilakukan oleh seorang oknum anggota TNI. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Tatan Dirsan, Kamis (3/10/2013), mengatakan, pelaku telah ditangkap. Namun, polisi belum mengungkap identitas pria tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.