JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagian pedagang kaki lima (PKL) liar masih membuka lapak-lapak di Museum Fatahillah, Kota Tua, Jakarta. Padahal, tempat wisata itu diperintahkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo harus bersih dari PKL.
Muhammad Sahid (37), pedagang es potong, mengaku nekat berjualan di tempat tersebut karena lokasi yang strategis. Dia terpaksa berjualan karena di tempat tersebut banyak dikunjungi orang.
"Di sini kan tempat wisata ya, jadi wajar apabila banyak pengunjung. Saya jualan untuk menyambung hidup karena masih punya tanggungan anak sekolah dan makan," kata Muhammad kepada Kompas.com di kawasan Museum Fatahillah, Kota Tua, Jakarta, Jumat (4/10/2013) siang.
Muhammad merupakan pedagang tidak terdata. Namun, dirinya masih menaruh harapan kebijaksanaan Pemprov DKI untuk mendapat tempat berjualan yang layak seperti pedagang lainnya.
"Supaya terdata itu gimana caranya? Kita maunya yang adil, ingin tempat yang layak saja, tidak diusir-usir sudah bersyukur," harapnya.
Ia mengungkapkan, di wilayah itu memang sering ada penertiban oleh Satpol PP. Namun, setiap ada penertiban, petugas hanya menyuruh para PKL bergeser tempat. Setelah petugas Satpol PP pergi, PKL kembali ke halaman Museum Fatahillah.
Arsad (50), seorang pedagang lainnya, mengatakan hal senada. Ia meminta waktu berjualan di tempat itu, meskipun hanya siang hari. "Kalau dikasih kesempatan, mungkin untuk berjulalan siang aja. Kalau kami yang masih liar ini, tolong dikasih tempat," kata Arsad, pedagang es kelapa.
Jalis (21), pedagang cilok, juga ingin tempat berjualan yang legal. Ia sangat berharap Pemprov DKI dapat memenuhi permintaan pedagang. "Kita meminta kebijaksanaan dari seorang pemimpin," kata Jalis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.