Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peninggian Trotoar Bisa Tepis Dalih Pengendara Sepeda Motor?

Kompas.com - 05/10/2013, 06:12 WIB
Palupi Annisa Auliani,
Alsadad Rudi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalih selalu bisa dicari, tak terkecuali oleh para pengendara sepeda motor yang dengan enteng naik dan melintas di trotoar. Apakah perbaikan dan peninggian trotoar bisa menepis dalih-dalih yang dilontarkan para pengendara motor pelintas trotoar ini?

"Pengguna mobil yang enggak mau ngantre terkadang nyerobot jalur kami (jalur untuk sepeda motor di lajur kiri), kan kami yang payah lewat," dalih Ferdian (26), salah seorang pengguna motor saat ditemui Kompas.com di Jalan Gatot Subroto, Jumat (4/10/2013) sore.

Dengan dalih itu, Ferdian meminta jangan hanya pengendara motor yang disalahkan karena berkendara di atas trotoar. Dia pun berpendapat sikap tak disiplin pengguna mobil kerap membuat kemacetan terjadi. "Pengguna mobil yang model-model begini kan biasa bikin bottle neck (penyempitan jalur). Mereka enggak mau antre, jadinya jalan macet," ujarnya.

Wiji (24), pengguna motor asal Bekasi, mengaku sering naik ke trotoar saat mengendarai sepeda motor. Kali ini dalihnya, banyak angkutan umum ngetem di sembarang tempat. "Jalur kanannya sudah penuh mobil, jalur kiri bus sama angkot ngetem, karena kami payah lewat dan mau cepat makanya kami naik ke trotoar," kilah dia.

Peninggian dan perbaikan trotoar

Saat ini, trotoar di sejumlah jalan-jalan utama di Jakarta sudah diperbaiki, dan sebagian lagi tengah dalam masa perbaikan. Permukaan sejumlah trotoar yang ada saat ini berjarak cukup tinggi dari permukaan jalan.

Di Jalan Gatot Subroto, misalnya, ketinggian trotoar mencapai 15-20 sentimeter dari permukaan jalan. Tujuan peninggian ini adalah mencegah para pengguna sepeda motor naik ke atas trotoar. Bagaimanapun trotoar adalah jalur untuk para pejalan kaki.

Sepeda motor salah jalur ke atas trotoar bukan tanpa kisah buram. Seorang wartawan senior salah satu media di kawasan Jakarta Selatan pernah menjadi korban pemukulan oleh orang yang diduga adalah oknum tentara. Gara-garanya? Si wartawan menolak menyingkir dari jalur berjalannya di trotoar, sementara si oknum berambut cepak dengan motornya ingin melintas di jalur itu.

Hari ini, bukan satu atau dua kejadian pula bila pejalan kaki di trotoar justru yang harus menepi dan membiarkan sepeda motor melintas lebih dulu di atas trotoar. Sekalipun dalam beberapa kesempatan uji coba, para pengendara sepeda motor itu sebenarnya tak cukup nyali ketika pejalan kaki bertahan di jalurnya yang memang benar.

Beberapa waktu silam, menyebar melalui media sosial dan Youtube rekaman yang memperlihatkan pengguna sepeda motor bertengkar dengan pejalan kaki di trotoar. Banyak kisah serupa tercatat di dunia maya.

Bukan tak ada kampanye untuk mengembalikan trotoar sebagai media tempat para pejalan kaki melintas di tengah keriuhan lalu lintas. Road Safety Association, misalnya, pernah berkampanye soal trotoar yang aman bagi pejalan kaki pada medio Mei 2013.

Data yang menjadi salah satu dasar kampanye RSA adalah milik organisasi kesehatan dunia (WHO), yang mengatakan ada 700 pejalan kaki tewas menjadi korban kecelakaan. Bisa jadi banyak penyebab melatari tewasnya para pejalan kaki ini.

Namun, bukan tak bisa jadi pula, para pejalan kaki harus kehilangan nyawa karena kehilangan tempat untuk berjalan dengan aman di trotoar, entah karena kalah oleh pedagang kaki lima atau harus bersaing bebas dengan para pengendara sepeda motor kala menggunakan trotoar.

Apakah peninggian dan perbaikan trotoar di Jakarta bisa mencegah para pengendara sepeda motor menyalahi hak pejalan kaki di trotoar? Atau pertanyaannya, seberapa lama peninggian dan perbaikan trotoar bisa mencegah sepeda motor kembali ke trotoar?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com