Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Belum Tepati Janji Menggaji Ketua RT dan RW

Kompas.com - 07/10/2013, 08:33 WIB
Sonya Suswanti

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo pernah menjanjikan akan memberikan ketua RT dan RW "honor kehormatan" di luar biaya operasional. Namun, setahun setelah menjadi Gubernur, honor kehormatan Rp 500.000 yang dijanjikan belum terwujud.

Nasution, Ketua RW 01 Kelurahan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, mengaku belum pernah menerima honor tersebut. Namun, kata dia, ada penambahan jumlah uang operasional.

"Sejauh ini sih memang biaya operasional RW naik dari Rp 750.000, kini menjadi Rp 1,2 juta. Itu semenjak sekitar 6 bulan setelah naiknya Gubernur DKI Jakarta yang baru. Namun, tidak ada wacana untuk gaji RT dan RW," ujar Nasution kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (7/10/2013).

Nasution menjelaskan, biaya operasional yang dikucurkan melalui kelurahan itu biasanya digunakan untuk kegiatan-kegiatan karang taruna, kerja bakti, rapat RW, dan kebutuhan lain untuk RW. Dia mengaku, dana operasional yang dikucurkan per tiga bulan tersebut tidak mencukupi kebutuhan RW.

Calon anggota legislatif DPRD yang diusung partai berlogo lingkaran berwarna biru oranye tersebut juga mengatakan, gaji dan jaminan kesehatan memang pernah diucapkan oleh Joko Widodo sebelum ia naik menjadi Gubernur DKI Jakarta. Namun, sampai saat ini juga belum ada dana dari kelurahan yang dikhususkan untuk gaji RT dan RW.

Said, Ketua RT 6 RW 4, Kelurahan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, juga mengatakan hal senada. Namun, biaya operasional RT memang naik dari Rp 600.000 menjadi Rp 975.000.

Gaji dan asuransi kesehatan untuk RT dan RW dianggap perlu oleh Nasution dan Said, mengingat ketua RT dan RW yang berperan selama 24 jam. Selalu melayani tanpa batasan, tak jarang juga ketua RT dan RW ikut campur dalam masalah rumah tangga warganya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com