Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Jakarta Hanya Punya 5 Sumur Resapan, Jokowi Tertawa

Kompas.com - 09/10/2013, 11:11 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Jokowi hanya bisa tertawa saat Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral DKI Andi Baso mengatakan bahwa tahun sebelum saat ini, DKI hanya punya 5 hingga 7 sumur resapan.

Semula, Jokowi, Andi Baso, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) Manggas Rudy Siahaan sedang melakukan pemaparan kepada wartawan soal program Pemprov DKI dalam menyambut musim penghujan, Rabu (9/10/2013) di Balaikota, Jakarta. Salah satunya dengan membangun 1958 instalasi sumur resapan di seluruh Jakarta.

"Sekarang lagi dikerjakan 1958 sumur resapan. Sebanyak 20 persen selesai. Kalau tahun sebelumnya, kita hanya punya berapa Pak Andi?" tanya Jokowi.

"Hanya lima sampai tujuh sumur resapan, Pak," jawab Andi.

Mendengar jawaban sang Kadis, Jokowi spontan tertawa.

"Itu Pak Andi lho yang ngomong, bukan saya ha-ha-ha-ha," ujar Jokowi yang juga disambut tawa oleh wartawan yang ada di ruangan itu.

Jokowi menjelaskan, pembuatan ribuan sumur resapan berfungsi bagi dua hal. Pertama, mengurangi genangan di Jakarta yang berjumlah 200 titik. Kedua, meningkatkan kualitas air tanah untuk persediaan pada tahun mendatang. Dengan dibuatnya sumur resapan itu, Jokowi berharap bisa menghilangkan 200 titik genangan.

"Target kita tahun depan, kita bangun 4.000 titik. Tapi ini beda dengan yang kita wajibkan di perusahaan pemilik gedung, ya," ujar Jokowi.

Dalam kesempatan yang sama, Andi Baso memaparkan, dengan 1958 sumur resapan tahun ini, dinasnya menggelontorkan anggaran sebesar Rp 150 miliar. Adapun 4.000 sumur resapan yang akan dibangun tahun depan menggunakan anggaran APBD pada tahun yang akan datang juga.

"Saat ini kita buat sumur resapan di beberapa daerah yang saat ini jadi titik genangan. Di antaranya Daan Mogot, Tomang, Taman Mini, Jalan Pramuka, Jalan Rasuna Said, dan lain-lain," ujar Andi.

Menurut Andi, pembuatan sumur resapan cukup mudah. Langkah pertama pengeboran adalah dengan mengecek struktur tanah, apakah titik tersebut dapat dibor atau tidak. Jika memungkinkan, maka pengeboran akan dilanjutkan. Jika tidak, maka pengeboran akan dipindahkan ke titik yang lain.

"Teknologi sumur resapan itu sebenarnya sudah lama. Hanya dikasih filter kawat-kawat di atas lubangnya. Satu titik akan ditanam sampai delapan pipa berdiameter 40 cm," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com