"Kita patut beri apresiasi untuk komitmen Pemerintah Provinsi DKI yang membangun transportasi MRT. Tapi kita jangan larut dalam euforia dulu. Perjalanan pembangunan MRT masih panjang. Masih ada tahap II dengan jalur Kampung Bandan-Bundaran HI," ungkap pengamat dari Institut Studi Transportasi di Jakarta, Kamis (10/10/2013).
Selain itu, lanjutnya, ada pembangunan jalur Cikarang-Balaraja, belum lagi penyelesaian bus transjakarta, ada pembatasan dengan ERP, dan lain-lain. Masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
Menurut Darmaningtyas, MRT tidak bisa berdiri sendiri. MRT harus terhubung atau terkoneksi dengan moda transportasi lain, seperti KRL dan transjakarta, dengan sistem tiket yang sama.
Pembangunan yang memakan waktu hingga hampir lima tahun ini juga harus diiringi peningkatan kualitas moda-moda angkutan lainnya. Dengan demikian, ketika MRT selesai, kata dia, efeknya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
Darmaningtyas mengungkapkan, jika dilihat dari aspek pembiayaan, konstruksi jalur kereta bawah tanah memang lebih mahal. Namun saat telah beroperasi, jalur bawah tanah akan lebih banyak mendatangkan keuntungan dari sisi aspek sosial dan ekonomi masyarakat.
Pembangunan MRT sudah dilakukan. Namun, pendidikan bagi masyarakat untuk berdisiplin harus tetap dilaksanakan secara serius. (Sab)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.