Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/10/2013, 10:11 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Saat menyewa satu kamar di lantai enam Tower Ebony, Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Agustus 2013 lalu, para pembunuh Holly Angelia (38) mengaku sebagai anak band.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, di dalam kamar di lantai enam, penyidik kepolisian memang menemukan satu kotak gitar beserta dua gitar listrik.

"Mereka di sana seolah-olah berprofesi sebagai anak band," ucap Rikwanto saat dihubungi, Jumat (11/10/2013).

Namun, selain peralatan musik tersebut, Rikwanto juga menemukan beberapa tali dan kantong plastik besar. Sampai saat ini masih diselidiki, akan digunakan untuk apa tali, plastik, beserta koper gitar tersebut.

Polisi juga menyita satu mobil Suzuki APV bernomor polisi B 1304 VJ warna hitam. Mobil ini digunakan para pelaku untuk berkegiatan sehari-hari.

"Mobil disita milik pelaku yang berinisial S," ucap Rikwanto.

Pihak penyidik kepolisian sampai saat ini masih melakukan penyelidikan mendalam terhadap kasus ini. Adapun tersangka yang sudah ditetapkan berjumlah empat orang, yaitu Elrizki Yudhistira, AL, S, dan satu orang yang saat ini masih buron.

Elrizki merupakan pria yang jatuh dari lantai sembilan. Dia merupakan satu-satunya pelaku yang gagal bergantung di sehelai handuk yang dipersiapkan para pelaku untuk melarikan diri.

Adapun otak dari pembunuhan ini adalah S. Dia ditangkap di Karawang, Jawa Barat, Senin (7/10/2013). Dia juga diketahui merupakan orang yang merekrut tiga pelaku lainnya.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), para pelaku diketahui bergantung dengan sehelai handuk yang diikatkan, turun ke lantai delapan, dan kemudian menjebol pintu kamar di lantai delapan untuk kemudian kabur.

Di lantai delapan, para pelaku menjebol dan merusak pintu sebuah kamar tak berpenghuni dari dalam. Mereka kemudian pergi ke lantai enam melalui tangga darurat.

Kamar di lantai enam merupakan kamar yang disewa para pelaku sejak Agustus 2013. Kamar disewa atas nama Elrizki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com