"Sudah bilang, Pak, enggak usah ikut, udah umur. Tetapi cuma didengerin doang," kata Yuli, istri dari putra Sutiyo, Sigit, saat ditemui di RS Cipto Mangungkusumo, Rabu (16/10/2013).
Meski sudah dinasihati, kata Yuli, mertuanya itu tetap nekat. Dia diam-diam keluar rumah tanpa diketahui keluarganya. Saat Yuli ingin shalat subuh, dia sudah tidak melihat ayah mertuanya itu.
Sigit juga tidak mengetahui ayahnya keluar rumah. Saat itu, dia sedang bekerja. "Bapak enggak ngomong. Ya, saya kurang tahu karena masuk malam. Tiba-tiba denger bapak di RSCM," kata anak kelima Sutiyo ini.
Menurut Sigit, ayahnya memang sudah sakit-sakitan. Dia menderita darah tinggi. Setiap harinya, dia hanya tinggal di rumah.
Sehari sebelum meninggal, wajah Sutiyo juga disebutnya sudah kurang segar. Namun, karena diajak teman-temannya, Sutiyo tertarik ikut mengantre.
Tidak diketahui jam berapa Sutiyo mulai mengantre. Berdasarkan informasi, warga sudah mengantre di depan gerbang Masjid Istiqlal sejak pukul 02.00, sementara pintu gerbang baru dibuka pukul 05.00.