Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi-Basuki Diminta Stop Anggaran Infrastruktur Disdik DKI

Kompas.com - 18/10/2013, 07:43 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Forum Musyawarah Guru Jakarta (FMGJ) menduga adanya penyimpangan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta. Koordinator FMGJ, Retno Listyarti mengungkapkan penyimpangan tersebut disebabkan karena anggaran Disdik DKI selama ini memprioritaskan pembangunan fisik sekolah daripada kesejahteraan guru.

"Dinas Pendidikan itu tidak mengurusi proyek, tetapi konsentrasi pada peningkatan kualitas guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan siswa," kata Retno, di kantor LBH Jakarta, Kamis (17/10/2013).

Oleh karena itu, FMGJ mendesak Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk berani membuat terobosan meniadakan anggaran pembangunan fisik di dalam anggaran Dinas Pendidikan DKI. Seharusnya, kata dia, anggaran infrastruktur berada di dalam anggaran Dinas Pekerjaan Umum DKI.

Selain itu, Disdik DKI juga diduga tidak memiliki koordinasi dalam menggunakan anggaran daerah. Padahal, anggaran paling tinggi dialokasikan untuk pendidikan. Hal itu menyebabkan kemunculan proyek-proyek yang tidak jelas.

Menurut dia, program kemajuan pendidikan di DKI masih sebatas pembangunan fisik saja. Disdik DKI, lanjutnya, tak jarang mengirimkan barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah yang bersangkutan.

"Soal buku di perpustakaan, bukunya ditaruh di kardus, bukunya tidak bisa dipajang. Lucunya dropping buku baru terus dilakukan tanpa melihat kapasitas perpustakaan. Pertanyaannya ada koordinasi dengan pihak sekolah enggak sih? Kemudian, perbaikan lantai sekolah Rp 500 juta. Padahal sekolah tersebut baru di-cat beberapa bulan yang lalu," kata Retno.

Walaupun telah memberikan berbagai pernyataannya tersebut, sayangnya, FMGJ tidak bisa memberikan data detail terkait sekolah-sekolah yang bermasalah. Ratna mengaku telah menyerahkan seluruh data sekolah yang bermasalah kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Menanggapi itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan anggaran Disdik di APBD DKI 2013, sebesar Rp 11 triliun telah dialokasikan secara tepat. Sebanyak 50 persen APBD tersebut dialokasikan untuk belanja pegawai, gaji, Tunjangan Kinerja Daerah (TKD), guru bantu, dan guru honorer. Sementara 37,5 persen dialokasikan untuk rehabilitasi sarana dan prasarana sekolah. 12,5 persen sisanya dialokasikan untuk kegiatan sekolah. Misalnya untuk ujian nasional, peningkatan kompetensi guru, persiapan olimpiade sains, dan peningkatan manajemen.

Taufik mengatakan, sarana dan prasarana juga penting untuk diurusi. Sebab, tak sedikit bangunan sekolah yang telah berusia. Zaman dahulu, kata dia, bangunan belum mengenal adanya baja ringan. Sehingga sebagian besar bangunan sekolah masih menggunakan kayu sebagai pondasi dasar.

Tahun ini, ada sebanyak 38 sekolah yang direhab total. Sementara sekitar 100 sampai 200 sekolah akan direhabilitasi berat, tahun ini. Untuk anggarannya, dibutuhkan Rp 10 hingga Rp 26 miliar. "Untuk rehab gedung SD, membutuhkan Rp 9-10 miliar, gedung SMP belasan miliar, dan gedung SMA bisa membutuhkan sampai Rp 20 miliar. Karena membutuhkan laboratorium, dan biasanya 4 lantai," kata Taufik.

Kendati demikian, Disdik DKI akan terus berkoordinasi dengan mitra dan Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI. Apabila memang harga yang diajukan terlalu tinggi, maka Disdik DKI juga akan melakukan efisiensi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com