JAKARTA, KOMPAS.com —
 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali akan menata serta mengatur lalu lintas dan trayek angkutan umum. Hal itu diharapkan semakin menambah kenyamanan warga yang melintas dan menambah minat warga untuk berbelanja di kawasan tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono, Minggu (20/10/2013), mengatakan, pengendalian lalu lintas telah dimulai pada Sabtu lalu. "Tujuannya untuk meningkatkan ketertiban angkutan umum dan memudahkan penumpang naik turun angkutan umum," katanya.

Meski tidak ada lagi pedagang kaki lima yang berjualan di badan jalan di kawasan Tanah Abang, masih banyak angkutan umum yang ngetem dan berhenti sembarangan untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Akibatnya, lalu lintas tetap tersendat, terutama pada siang dan sore.

Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah menentukan lokasi naik dan turun penumpang angkutan umum. Penumpang dari dan ke Kota, Jembatan Lima, Kebayoran Lama, dan Meruya Ilir naik dan turun di Jalan Jatibaru sisi timur (depan toko kain dan depan toko kelontong) serta Jalan Jatibaru sisi barat (depan pintu keluar Stasiun Tanah Abang dan dekat jembatan penyeberangan Blok G).

Penumpang dari dan ke Pulogadung, Kampung Rambutan, Bekasi, Tanjung Priok, dan Kampung Melayu naik dan turun di Jalan Jatibaru sisi timur (depan kantor Pemuda Panca Marga) serta di Jalan Kebon Jati sisi timur (di bawah jembatan penghubung samping Blok G). Penumpang dari dan ke Bendungan Hilir, Karet, dan Roxy naik dan turun di Jalan Jatibaru sisi barat (depan pintu keluar Stasiun Tanah Abang dan dekat turunan Jalan Jati Bunder), di Jalan Kebon Jati sisi selatan, serta Jalan Jati Bunder.

Penumpang dari dan ke Bekasi naik dan turun di Jalan Kebon Jati sisi selatan (di bawah jembatan penghubung). Penumpang dari dan ke Ciputat naik dan turun di Jalan Jati Bunder (depan toko emas). Penumpang dari dan ke Grogol juga naik dan turun di Jalan Jati Bunder.

"Agar pengaturan optimal, kami mengerahkan petugas untuk mengarahkan dan mengawasi aktivitas angkutan umum itu," ujar Udar Pristono.

Sumaryanto, pedagang di Tanah Abang, menuturkan, lalu lintas di Tanah Abang kini memang lebih lancar daripada sebelum ada penertiban. "Memasuki kawasan Tanah Abang sekarang sudah jarang macet. Saya harap orang yang berbelanja ke sini lebih banyak dan toko saya lebih ramai," katanya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, seiring tertibnya Tanah Abang, tidak perlu banyak petugas berjaga. "Kami berencana menaikkan denda saja jika ada PKL yang bandel. Jangan hanya Rp 100.000, tetapi Rp 500.000," ujarnya. (FRO)