Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Perintahkan Ada Rekayasa Lalu Lintas di Tanah Abang

Kompas.com - 21/10/2013, 12:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Walaupun pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang sudah ditertibkan, ternyata lalu lintas daerah tersebut masih macet. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan Dinas Perhubungan DKI telah ditugaskan untuk melakukan rekayasa lalu lintas kembali. Rekayasa lalu lintas itu khusus berlaku untuk kendaraan umum yang melintasi kawasan tersebut.

"Mau rekayasa lagi yang baru, di jalur kendaraan umumnya. Tanya Pak Pristono (Kepala Dinas Perhubungan DKI), dia yang mau bikin rencana barunya," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (21/10/2013).

Dinas Perhubungan DKI Jakarta pun mengaku telah mengatur naik turun penumpang kendaraan umum. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono mengatakan, kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan ketertiban angkutan umum serta memudahkan penumpang untuk naik turun dari angkutan umum.

Pengaturan naik turun penumpang itu telah dilakukan mulai Sabtu (19/10/2013) lalu. Adapun pengaturan yang dilakukan yakni penumpang dari dan akan menuju Kota, Jembatan Lima, Kebayoran Lama, dan Meruya Ilir, naik turun di Jalan Jatibaru sisi timur depan toko kain dan depan toko kelontong, serta sisi barat depan pintu keluar Stasiun Tanah Abang dan dekat JPO Blok G. Angkutan umum yang melintas, antara lain Mikrolet M08, M10, M09, M09A, dan M11.

Sementara penumpang dari dan akan menuju Pulogadung, Kampung Rambutan, Bekasi, Tanjung Priok, dan Kampung Melayu melalui Jalan Kebon Sirih naik turun di Jalan Jatibaru sisi timur atau depan kantor Pemuda Panca Marga dan Jalan Kebon Jati sisi timur atau di bawah jembatan penghubung samping Blok G. Angkutan umum yang melintas adalah Mayasari 507, Mayasari AC 70, Mayasari AC 52, APTB Bekasi-Tanah Abang, Mayasari 14, dan Kopaja 502.

Kemudian penumpang dari dan akan menuju Benhil, Karet, dan Roxi naik turun di Jalan Jatibaru sisi barat atau depan pintu keluar Stasiun Tanah Abang dan 200 meter dari turunan Jalan Jati Bunder, Jalan Kebon Jati sisi selatan atau di bawah jembatan penghubung, serta di Jalan Jati Bunder atau depan Toko Ades. Angkutan yang melintas adalah APB JP 03 dan JP 03A.

Sementara penumpang dari dan akan menuju Bekasi melalui Jalan Mas Mansyur-Pejompongan naik turun di Jalan Kebon Jati sisi selatan di samping Blok C, dengan angkutan Sinar Jaya AC 141 dan 148. Untuk penumpang dari dan akan menuju Ciputat naik turun di Jalan Jati Bunder atau depan toko emas, dengan angkutan Koantas Bima. Sementara yang menuju Grogol naik turun di Jalan Jati Bunder dengan angkutan APB JB 03.

"Kepada operator dan pengguna angkutan umum agar dapat mengikuti aturan yang berlaku. Karena pengaturan ini diambil agar lalu lintas di kawasan tersebut lebih tertib," kata Pristono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com