Tedi Ibrahim (58), salah seorang pemilik rumah yang berlokasi persis di depan rumah korban, mengaku mendengar bunyi ledakan saat menonton televisi. Imbas ledakan itu juga mengakibatkan sebagian plafon rumahnya ikut runtuh.
"Saya merasa getaran kuat sekali waktu nonton televisi di ruang tamu. Tiba-tiba plafon jatuh dari atas kena badan. Bunyi ledakannya juga sangat kencang," ujar Tedi, saat ditemui di rumahnya, Selasa (22/10/2013).
Hal senada disampaikan Dede (52), warga Kebon Kelapa yang tinggal di belakang rumah korban. Dia mengatakan, bunyi ledakan tersebut kali pertama didengarnya.
"Saya denger bunyi itu kayak bom, kejadiannya begitu cepat sekali. Saya langsung keluar menggendong anak saya yang nangis karena kaget," pungkasnya.
Sementara tetangga Lim Tet Hiong (62), Tyioe Sioe Hong (74), pemilik rumah yang atapnya ikut runtuh, diselamatkan warga dengan membobol pintu belakang. Saat kejadian, dia sedang tertidur di kamarnya.
"Saya lagi tidur, kaget atap rumah runtuh. Saya langsung bangun. Waktu saya mau keluar, pintu kamar enggak bisa dibuka, dan bisa keluar dari belakang dibantu sama tetangga," kata nenek yang tinggal seorang diri itu.
Sementara itu, Lim Tet Hiong yang menderita luka bakar di kaki dan kepala itu mendapat perawatan insentif di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.