Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Jakmar, Basuki Minta Pengunjung "Car Free Day" Tak Bersepeda

Kompas.com - 23/10/2013, 07:23 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Jakarta Marathon (Jakmar) siap digelar pada 27 Oktober 2013 mendatang. Demi kelancaran pelaksanaan acara pada hari tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta masyarakat yang merupakan pengunjung car free day (CFD) sepanjang Sudirman-Thamrin untuk tidak membawa sepeda terlebih dahulu. Hal itu dilakukan untuk tidak mengganggu para peserta Jakmar.

"Mohon maaf kepada masyarakat untuk kali ini CFD tidak usah bawa-bawa sepeda dulu," kata Basuki seusai bertemu dengan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar di Balaikota Jakarta, Selasa (22/10/2013).

Pemprov DKI pun telah menyiapkan berbagai spot di daerah tertentu. Akan ada 17 panggung hiburan di sepanjang lokasi, termasuk di Monumen Nasional (Monas). Dinas Kebersihan DKI pun sudah disiagakan untuk menjaga sepanjang area bebas dari sampah. Sebab, peserta Jakmar ini juga berasal dari kalangan internasional.

Sebanyak 3.600 personel dikerahkan untuk menjaga keamanan acara tersebut, mulai dari unsur kepolisian, Satpol PP, Dinas Perhubungan DKI, hingga TNI.

Karena jarak tempuh paling jauh adalah 42,195 km, mal dan pusat perbelanjaan yang berada di daerah Jakarta Selatan baru akan beroperasi mulai pukul 11.00 atau 12.00.

Adapun rute Jakmar dirancang sehingga peserta tak hanya berlari, tetapi sekaligus menikmati keindahan kota dengan menyusuri gedung-gedung bersejarah, museum, dan lain-lain. Acara lari akan dimulai dari silang Monas Barat Daya-Jalan Budi Kemulyaan-Jalan Majapahit-Jalan Gajah Mada-Kawasan Kota Tua-Jalan Hayam Wuruk-PT Pos Indonesia-Gereja Katedral-Masjid Istiqlal-Jalan Veteran-Jalan Medan Merdeka Barat-Jalan MH Thamrin-Bundaran HI-Jalan Imam Bonjol-Jalan HR Rasuna Said-Jalan Asia Afrika-Jalan Hang Tuah-Jalan Jenderal Sudirman, dan berakhir di silang Monas Barat.

"Startnya kan jam 5 pagi, kalau larinya enam jam, diperkirakan jam 11 selesainya. Jadi, yang ke Senayan City dan lainnya agak terganggu dan datangnya jam 12-an sajalah," kata Basuki.

Rencananya, Basuki bersama Sapta pun akan melakukan geladi resik pelaksanaan acara tersebut satu hari menjelang acara atau pada Sabtu (26/10/2013).


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com