Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasudin Kominfomas Jaksel: Saya Tak Korupsi CCTV Monas

Kompas.com - 24/10/2013, 07:39 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Suku Dinas Komunikasi Informasi dan Kehumasan (Kominfomas) Jakarta Selatan berinisial YI menegaskan bahwa dia tak bersalah dalam dugaan korupsi pengadaan kamera pengawas di kawasan Monas. Menurutnya, saat ia memimpin Sudin Kominfomas Jakarta Pusat tahun 2010 lalu, bukan instansinya yang mengeluarkan anggaran.

Menurut YI, yang mengeluarkan dana adalah Badan Pengelola Keuangan Daerah. Mekanisne pengadaan alat pun sudah sesuai dengan prosedur.

"Saya tidak merasa bersalah karena semua telah sesuai prosedur dari lelang sampai proses tendernya," ungkap YI saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/10/2013).

YI menjelaskan, adapun kamera pengawas yang digunakan menggunakan model terbaru, yaitu yang menggunakan sambungan radio, bukan kabel. Kamera pengawas dioperasikan di delapan titik di Monas. Proyek dilaksanakan pada periode bulan Oktober-November 2010.

Setelah itu, pada Januari 2011, lanjut YI, ia pindah ke Sudin Kominfomas Jakarta Selatan. Yang menggantikan jabatannya adalah RB, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Panitia Pengadaan Barang dan Jasa.

"Di awal 2011, CCTV masih berfungsi normal. Makanya, saya heran saat RB mengatakan CCTV tak berfungsi sejak 2010," keluh YI.

Menurut YI, proyek yang dilaksanakan pada Oktober-November tahun 2010 tersebut merupakan program yang diperintah langsung oleh Wali Kota Jakarta Pusat waktu itu, yakni Saefullah, yang pada masa tersebut masih berstatus pelaksana tugas (plt).

"Itu bukan program yang direncanakan Sudin Kominfomas Jakpus. Itu program dedicated yang dari perintah Wali Kota anggarannya Rp 2 miliar, dan dikerjakan Rp 1,7 miliar, kan malah menghemat anggaran," ujarnya.

YI menegaskan, dia siap menghadapi masalah ini. Dia siap menyatakan dirinya tidak bersalah di depan penyidik Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat.

Baik YI maupun RB saat ini telah ditetapkan Kajari Jakpus sebagai tersangka pengadaan CCTV Monas. Bersama keduanya, ditetapkan pula seseorang dari PT Harapan Mulya Karya, yang merupakan perusahaan pemenang tender.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com