Hal ini terungkap dari hasil pemeriksaan dua staf BPK yang dilakukan pihak kepolisian pada Rabu (23/10/2013) kemarin. Kunjungan Holly itu dilakukan beberapa bulan sebelum dia tewas.
"Karena G tidak ada, Holly menitipkan pesan saja di pintu depan, meninggalkan pesan bahwa Ayu (Holly) datang," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Kamis (24/10/2013).
Tidak hanya Holly, sopir rental yang sering disewa Gatot, Surya Halim, juga diketahui sering mengunjungi BPK untuk bertemu dengan Gatot, sejak 2012.
"Memang S sering ke tempat (kantor) G sejak 2012. Seminggu bisa tiga kali. Keberadaannya bisa 5 menit sampai 30 menit," ujar Rikwanto.
Saat ini, polisi tengah memeriksa tiga orang staf BPK berinisial W, D, dan U. Selain itu, polisi juga memeriksa sopir dinas Gatot berinisial AS. Keempatnya menjalani pemeriksaan terkait kegiatan sehari-hari Gatot sebelum kasus pembunuhan Holly terjadi.
Sebelumnya, polisi juga sudah memeriksa ibu angkat Holly untuk mengetahui seputar hubungan antara Gatot dan istri sirinya tersebut. Gatot, yang juga merupakan seorang auditorium utama BPK ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan Holly pada Rabu (16/10/2013).
Dari penyidikan yang dilakukan polisi, Gatot diduga menyuruh seseorang membunuh istri sirinya yang sudah ia nikahi sejak 2011 di Bandung tersebut karena kerap meminta sesuatu, seperti meminta dibelikan mobil, rumah sampai meminta menyeraikan istri sah Gatot.
Holly ditemukan kritis pada Senin (30/9/2013) telang tengah malam, di apartemennya, di lantai 9 Tower Ebony, Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Ketika ditemukan, tangan Holly dalam keadaan terikat dan sudah bersimpah darah. Holly tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.