Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub Gelar Rekayasa Lalu Lintas, Tanah Abang Lancar

Kompas.com - 25/10/2013, 13:04 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis

KOMPAS.com/UMMI HADYAH SALEH Lalu lintas kendaraan di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (25/10/2013), tampak lancar setelah apara Dinas Perhubungan DKI merekayasa lalu lintas dengan mengubah rute dan menertibkan angkutan umum di kawasan itu.

JAKARTA, KOMPAS.com - Rekayasa lalu lintas yang dilakukan Dinas Perhubungan DKI Jakarta di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, mulai hari ini menunjukkan hasil positif. Kondisi lalu lintas yang biasanya macet di dekat Stasiun Tanah Abang kini menjadi tertib.

Kepala Dinas Perhubungan Jakarta Pusat Udar Pristono mengatakan, rekayasa lalu lintas di kawasan Tanah Abang ditujukan untuk menertibkan angkutan umum. Pristono mengatakan, penertiban ini merupakan perintah langsung dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Dalam rekayasa lalu lintas ini, ia mengatakan adanya strategi kanalisasi dalam penertiban kawasan Tanah Abang yaitu penurunan penumpang pada tempatnya. "Kita membuat kanalisasi, yaitu arus pejalan kaki diatur, penumpang diturunkan pada tempatnya," kata Pristono saat ditemui di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (25/10/2013).

Ia mencontohkan, penumpang yang berdatangan tidak berkumpul di satu tempat. Angkutan umum dari Bekasi biasanya turun di depan Stasiun Tanah Abang, sekarang dipisahkan sehingga tidak menumpuk di satu titik.

Menurut Pristono, petugas Dishub akan turun langsung untuk mengarahkan angkot dan mengawasi perubahan rute tersebut. "Dari titik ini, harus ada petugas Dishub. Bahkan petugas administrasi yang ada di kantor Dishub diturunkan untuk berjaga-jaga untuk mengendalikan angkutan umum, supaya matching dan berhenti di tempat yang disediakan," ujarnya.

Perubahan rute tersebut mengharuskan angkutan umum berjalan melewai Jalan KS Tubun dan turun di jembatan sampai ke Pasar Blok G. Dengan demikian, sopir angkot tidak lagi menunggu penumpang di depan Stasiun Tanah Abang sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas. Penumpang diturunkan di halte depan Pasar Blok G agar mereka tertarik mendatangi pasar yang baru direvitalisasi tersebut.

Pristono berharap pengelola Stasiun Tanah Abang serta Pasar Blok A dan Blok G Tanah Abang bisa bekerja sama dalam penertiban lalu lintas tersebut. Pengelola pasar dan stasiun diharapkan ikut menertibkan parkir liar dan pedagang kaki lima di sekitarnya.

Pantauan Kompas.com, Jumat siang, kondisi lalu lintas berjalan lancar, tidak ada angkutan umum yang berhenti dan menurunkan penumpang di sembarang tempat. Selain itu, petugas Dishub dan Satuan Polisi Pamong Praja masih berjaga-jaga mengawasi lalu lalang kendaraan.

Rekayasa lalu lintas tersebut mengharuskan penumpang dari dan akan ke Kota, Jembatan Lima, Kebayoran Lama, dan Meruya Ilir, untuk naik-turun di sisi timur Jalan Jatibaru depan toko kain dan depan toko kelontong, serta sisi barat depan pintu keluar Stasiun Tanah Abang dan dekat jembatan penyeberangan orang di Pasar Blok G. Angkutan umum untuk penumpang itu meliputi mikrolet M08, M10, M09, M09A, dan M11.

Adapun penumpang dari dan ke Pulogadung, Kampung Rambutan, Bekasi, Tanjung Priok, dan Kampung Melayu melalui Jalan Kebon Sirih harus naik-turun di sisi timur Jalan Jatibaru atau depan kantor Pemuda Panca Marga dan Jalan Kebon Jati sisi timur atau di bawah jembatan penghubung samping Pasar Blok G. Angkutan umum yang melintas adalah Mayasari 507, Mayasari AC 70, Mayasari AC 52, APTB Bekasi-Tanah Abang, Mayasari 14, dan Kopaja 502.

Penumpang dari dan ke Bendungan Hilir, Karet, dan Roxy naik-turun di sisi barat Jalan Jatibaru atau depan pintu keluar Stasiun Tanah Abang dan 200 meter dari turunan Jalan Jati Bunder, Jalan Kebon Jati sisi selatan atau di bawah jembatan penghubung, serta di Jalan Jati Bunder atau depan Toko Ades. Angkutan yang melintas adalah APB JP 03 dan JP 03A.

Untuk penumpang dari dan ke Bekasi melalui Jalan Mas Mansyur-Pejompongan, naik-turun di Jalan Kebon Jati sisi selatan di samping Blok C, dengan angkutan Sinar Jaya AC 141 dan 148. Penumpang dari dan ke Ciputat naik-turun di Jalan Jati Bunder atau depan toko emas, dengan angkutan Koantas Bima. Adapun penumpang tujuan Grogol naik-turun di Jalan Jati Bunder dengan angkutan APB JB 03.

KOMPAS Pengalihan rute angkutan umum di Tanah Abang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com