Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPK DKI Akan Audit Pelayanan Kesehatan di Jakarta

Kompas.com - 28/10/2013, 13:18 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi DKI Jakarta Blucer Rajagukguk mengatakan akan mengaudit pelayanan kesehatan rumah sakit di Jakarta. Menurutnya, pelayanan kesehatan merupakan salah satu sektor yang berpotensi menimbulkan kerugian negara akibat kurang dipantau oleh pemerintah.

"Pelayanan kesehatan, coba lihat rawat inap di kelas III, siapa yang perhatiin selama ini? Kita akan masuk ke sana," ujar Blucer seusai bertemu Gubernur DKI Joko Widodo di Balaikota Jakarta, Senin (28/10/2013) pagi.

Potensi kerugian negara di sektor pelayanan kesehatan dianggap cukup besar. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menganggarkan Rp 2 triliun di bidang tersebut. Sebanyak Rp 1,5 triliun di antaranya untuk menyokong program Kartu Jakarta Sehat atau KJS yang tengah berjalan.

Blucer mengatakan, hal-hal yang akan diaudit dalam program KJS adalah proses klaim dari rumah sakit atau puskesmas ke Pemprov DKI. Jangan sampai klaim dari rumah sakit atau puskesmas tidak sesuai dengan berita acara pasien.

Tak hanya itu, kata Blucer, proses pengadaan alat-alat kesehatan di rumah sakit dan puskesmas pun berpotensi menimbulkan kerugian negara. Blucer mengatakan, audit memiliki dampak  positif bagi keuangan daerah. Hal itu dibuktikan dengan kenaikan jumlah penerimaan Pemprov DKI dari Rp 8 triliun pada 2011 menjadi Rp 10 triliun pada tahun lalu dan naik lagi menjadi Rp 15 triliun pada tahun ini.

"Artinya, apa yang dilakukan kita dalam mendorong Pemprov itu mampu mengoptimalkan penerimaan daerah. Kan kalau uang tersedia, bisa bayar banyak hal, kesehatan, pendidikan," ujar Blucer.

Sebelumnya, BPK Provinsi DKI telah meneken nota kesepahaman dengan Pemprov DKI untuk kerja sama audit laporan keuangan, salah satunya PD Dharma Jaya. Sisanya akan dilaporkan ke publik pada akhir tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com