Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Totopong Bogor Diusulkan Dipakai Setiap Kamis

Kompas.com - 28/10/2013, 14:43 WIB
Ambrosius Harto Manumoyoso

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com- Dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda, Senin (28/10/2013), Pemerintah Kota Bogor, pengusaha, dan budayawan mengampanyekan penggunaan ikat kepala khas Sunda Bogor, yakni totopong yang terbuat dari kain batik.

Kampanye penggunaan totopong berlangsung di sebuah rumah makan di Jalan Ahmad Yani, Kota Bogor. Totopong diusulkan dipakai setiap Kamis bersamaan dengan baju atau kemeja batik. "Pencanangan bertepatan dengan Sumpah Pemuda agar generasi muda menghargai budaya," kata Hasan, pemilik Rumah Makan AA, seberang Plasa Jambu Dua, Bogor, Senin.

Wakil Wali Kota terpilih Usmar Hariman menyatakan amat mendukung kampanye penggunaan totopong. Ikat kepala tradisional yang sudah dipakai oleh masyarakat sejak zaman Padjadjaran dibangkitkan kembali untuk membuat warga Bogor bangga terhadap warisan kebudayaan.

Kalangan pedagang kreatif lapangan (PKL) di sejumlah lokasi di Kota Bogor, kata Usmar, ada yang sudah bersedia memakai totopong. Di Rumah Makan AA, seluruh pegawai memakai totopong dan berbaju batik setiap hari. Hal ini juga terjadi di hampir seluruh rumah makan khas Sunda.

Usmar berjanji mendorong pemakaian totopong lebih luas, misalnya ke sopir angkutan umum dan pegawai negeri sipil. Usmar mengharapkan agar warga Bogor tidak malu memakai totopong. "Aksesori ini unik dan nyaman di kepala. Saat fashion dunia mencoba kembali ke budaya lokal, kenapa kita tidak mendahuluinya?" katanya.

Pemakaian totopong secara luas diharapkan menjadi daya tarik kuat Kota Bogor dalam hal kebudayaan dan pariwisata. Kota Hujan berpenduduk hampir 1 juta jiwa ini merupakan salah satu tujuan wisata kuliner dan sejarah mengingat lokasi merupakan ibukota Kerajaan Pakuan, Kerajaan Padjadjaran, bahkan ibu kota Hindia-Belanda saat bernama Buitenzorg sehingga dipastikan lebih tua daripada Batavia (Jakarta) atau dulu bernama Sunda Kelapa yang merupakan pelabuhan Kerajaan Padjadjaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com