JAKARTA, KOMPAS.com — Tunangan Bustanil Arifin (30), petugas keamanan yang tewas di kolam kantor PT Tutu Kekal, Jalan Pluit Timur Raya No 33, RT 18 RW 06, Kelurahan Pluit Timur, Penjaringan, Jakarta Utara, mengaku mengenal salah satu pelaku penusuk korban. Seorang pelaku lainnya masih belum dikenali.
Kekasih korban mengatakan, pelaku berinisial A merupakan teman dari H, mantan petugas satpam di kantor korban. "Yang nusuk itu A, temannya H. Kalau yang kurus itu saya enggak kenal," kata tunangan korban di Mapolsek Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (28/10/2013).
Korban dan tunangannya sudah 2 tahun menjalin kasih. Mereka mengikat janji tunangan sekitar dua pekan lalu dan berencana menikah pada 17 November 2013.
Menurut kekasih korban, sekitar tiga bulan lalu, pelaku H masuk penjara karena membunuh sopir pribadi di perusahaan kelapa sawit itu. A meminta tolong kepada Arifin untuk bisa bekerja sebagai petugas keamanan di PT Tutu Kekal untuk menggantikan H. Namun, korban tidak dapat memenuhi keinginan itu karena merasa tidak memiliki wewenang. Saat ini, petugas keamanan sementara diisi oleh Hasanudin.
"Arifin sering curhat, A, temannya, minta dimasukin jadi satpam. Kemungkinan A kesal kenapa Hasanudin yang dimasukin, dia (A) penginnya dia, " ujar DPL.
Arifin kenal dengan A karena merupakan teman H. Saat masih bekerja sebagai petugas keamanan, korban dan H bekerja bergiliran. H masuk pada shift pagi dari pukul 08.00 hingga 20.00, sedangkan Arifin masuk malam dari pukul 20.00 hingga 08.00.
Tunangan korban sempat melihat rekaman kamera CCTV yang menunjukkan pelaku membunuh korban pada Senin subuh. Kekasih korban merasa sangat sedih karena kekasihnya ditusuk hingga 11 kali di dekat pos satpam kantornya.
Dalam rekaman CCTV itu, korban pertama kali ditusuk oleh A di dekat pos satpam korban. Korban kemudian dikejar oleh A dan kembali ditusuk hingga 10 kali tusukan di dekat kolam kantor. Adapun seorang pelaku lain menunggu di depan pos satpam. Setelah membunuh korban, pelaku membawa kabur sepeda motor Yamaha RX King milik korban.
Semasa hidupnya, Arifin yang tinggal di Jembatan Lima Penjaringan, Jakarta Utara, dikenal baik dan ramah. Lelaki asal Pandagelang, Jawa Barat, tersebut juga tidak memiliki dendam. Saat ini aparat Polsek Penjaringan dan tim gabungan Resmob Polres Jakarta Utara tengah mengejar kedua pelaku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.