Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Tahu Gatot Menikah dengan Holly

Kompas.com - 29/10/2013, 15:03 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Herbudianti, istri Gatot Supiartono—tersangka kasus pembunuhan Holly Angela Ayu—sudah mengetahui bahwa suaminya menikah siri dengan Holly. Akan tetapi, Gatot baru memberi tahu setelah pernikahan itu dilangsungkan.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, Herbudianti mengetahui hal itu berdasarkan pengakuan dari Gatot sendiri. Menanggapi hal tersebut, Herbudianti tak bisa berbuat apa-apa. Ia masih melanjutkan kehidupannya sebagai istri Gatot.

"Gatot sendiri yang memberi tahu. Sudah menikah baru disampaikan. Dia (Herbudianti) tidak bisa apa-apa, lalu melanjutkan kehidupannya sebagai ibu rumah tangga," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (29/10/2013).

Dari keterangannya ketika diperiksa penyidik, Herbudianti mengaku sama sekali belum pernah bertemu dengan Holly. Ia pun mengaku terkadang Gatot sama sekali tidak pulang ke rumahnya di kawasan Penggilingan, Jakarta Utara.

"Sehari-hari Herbudianti tidak permasalahkan kapan Gatot pulang, atau tidak pulang sekalipun karena dia tahu suaminya sudah menikah dengan Holly," ujar Rikwanto.

Gatot, yang juga merupakan seorang auditorium utama BPK, ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan Holly pada Rabu (16/10/2013). Dari penyidikan yang dilakukan polisi, Gatot diduga mendalangi pembunuhan istri sirinya yang sudah dinikahinya sejak 2011 di Bandung. 

Dari sejumlah keterangan saksi, disebut-sebut alasan pembunuhan itu karena Gatot kesal dengan sikap istri sirinya yang kerap banyak menuntut meminta sesuatu.

Terkait foto Holly dan Gatot yang tengah memakai pakaian kebaya seperti orang menikah, mengutip keterangan ibu angkat Holly ketika diperiksa, Rikwanto mengatakan, foto tersebut diambil ketika acara pernikahan anaknya pada tahun 2012. Ketika itu, Holly dan Gatot menjadi pagar ayu dan pagar bagus di acara pernikahan tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com