Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto Jokowi Kejar Pelari Kenya Mengundang Tawa

Kompas.com - 29/10/2013, 21:04 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Lomba lari Mandiri Jakarta Marathon 2013 sudah dua hari berlalu. Namun, ada momen lucu dalam acara itu yang kini ramai dibicarakan di situs jejaring sosial. Momen itu terekam dalam sebuah foto saat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tampak tergopoh-gopoh mengejar pelari asal Kenya, Stephen Tum, yang tidak mengetahui akan diberi tanda pemenang oleh Jokowi.

TWITTER Foto yang tersebar di media sosial memperlihatkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kaus merah) berada di belakang pelari asal Kenya, Stephen Tum, dalam acara Jakarta Marathon 2013, Minggu (27/10/2013). Foto diambil dari akun Twitter @motulz tanpa diketahui identitas asli fotografer foto tersebut.

Foto itu menjadi tampak lucu karena memperlihatkan Jokowi yang seolah-olah sedang mengendap-endap di belakang Tum. Saat itu, Jokowi terpaksa berlari mengejar Tum meskipun Jokowi tak mengenakan sepatu khusus lari. Sejumlah akun yang memasang atau berbagi foto tersebut mengomentarinya dengan kalimat-kalimat lucu.

"Gubernur gw dewa srimulat! Hahahaha!" sebut pemilik akun Facebook Ganesha Tamzil.

"Our funny Governor. Jokowi jahil banget! Hahaha! at last Jakarta Marathon 2013," tulis pemilik akun @SIG_architect di Twitter.

Kejadian tersebut bermula saat Jokowi, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu menunggu pelari kategori Full Marathon 42 kilometer di garis finis. Masing-masing pejabat tinggi negara ini telah dibekali semacam name tag dengan tali untuk dikalungkan kepada 10 pelari pertama yang berhasil masuk garis akhir.

Pelari pertama yang sukses masuk garis finis adalah pelari asal Kenya bernama William Chebor dengan catatan waktu 2 jam 14 menit 30 detik. Mari Elka yang diberi kesempatan pertama untuk memberikan tanda pemenang berhasil mengalungkannya ke leher Chebor tanpa satu kendala.

Untuk pelari kedua, panitia memberi kesempatan kepada Jokowi untuk mengalungkan tanda pemenang bertuliskan nomor 2. Di ujung lintasan, tampak pelari asal Kenya, Stephen Tum, terengah-engah menuju garis finis. Seusai melintasi garis, bukannya berhenti, Tum malah terus berlari melewati Jokowi. Alhasil, Jokowi harus mengejarnya dengan berlari agar dapat mengalungkan tanda pemenang tersebut.

Jokowi yang mengenakan kaus merah, celana olahraga pendek warna hitam, dan sepatu kasual yang biasa digunakan untuk blusukan, sebenarnya telah memanggil Tum saat berpapasan dengannya. "Stephen, Stephen," teriak Jokowi. Namun, pelari berkepala plontos tersebut tidak menyadarinya hingga Jokowi mengejar dan menepuk pundaknya.

TRIBUNNEWS/HERUDIN Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengejar pelari asal Kenya, Stephen Tum untuk dikalungkan tanda pemenang pada Mandiri Jakarta Marathon 2013, di kawasan Monas Jakarta Pusat, Minggu (27/10/2013). Selain nomor maraton 42 km, dilombakan pula setengah maraton (21 km), 10 km, dan 5 km. Acara tersebut diikuti sekitar 10.000 pelari elite nasional dan internasional untuk memperebutkan total hadiah Rp 2,5 miliar.

Momen itu rupanya menarik perhatian penonton. Hampir semua orang yang menyaksikannya tertawa, termasuk Roy Suryo yang tertawa sambil menunjuk ke arah Jokowi dan Tum. Demikian pula Mari dan Gita. Mereka tertawa terbahak-bahak. Jokowi juga tertawa.

Setelah beberapa meter berlari, Jokowi berhasil mendekati Tum. Tum yang tampak lelah pun berbalik dan merunduk agar Jokowi bisa mengalungkan tanda pemenang. Seusai kejadian itu, Jokowi kembali ke tempat semula dengan cara berlari.

Acara Jakarta Marathon merupakan kerja bersama antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Acara bertaraf internasional itu mendatangkan pelari sebanyak 5.500, luar atau dalam negeri. Ribuan orang pun tampak memadati lapangan Monas.

Kegiatan Jakarta Marathon 2013 terdiri dari beberapa kategori, yakni 5 kilometer, 10 kilometer, Half Marathon (21 kilometer) dan Full Marathon (42 kilometer), serta Maratoonz yang khusus untuk anak-anak.

Adapun pemenang Full Marathon 42 km putra ialah William Chebor asal Kenya dengan waktu 2 jam 14 menit 30 detik. Kompatriotnya Stephen Tum (2:15:35) berada di tempat kedua, dan Chelimo Kipkemoi (2:17:06) di posisi ketiga. Adapun pemenang Full Marathon 42 km putri ialah Mulu Seyfu asal Etiopia dengan catatan waktu 2:42:57. Kedua, Diana Sigei asal Kenya dengan catatan waktu 2:43:39. Ketiga, Mercy Jelimo Foo asal Kenya dengan catatan waktu 2:44:18.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Megapolitan
Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Megapolitan
Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Megapolitan
Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com