Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, pemeriksaan saksi menunjukkan bahwa pelaku penusukan Syarif diduga seorang kernet bus. Sampai saat ini, polisi masih menelusuri keberadaan kernet tersebut.
"Diduga pelakunya kernet dan diketahui oleh sopir bus," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (30/10/2013).
Setelah penyidikan, sopir dan kernet bus tersebut merupakan sopir tembak. Hal ini diketahui saat polisi menemukan sopir bus sebenarnya sedang berada di rumah saat peristiwa terjadi.
"Sopir aslinya sedang sakit, makanya digantikan oleh sopir tembak," kata Rikwanto.
Sebelum tewas, Syarif terlibat cekcok dengan seseorang yang diduga kernet bus di dalam metromini. Perseteruan tersebut berlanjut menjadi baku hantam saat keduanya turun dari metromini.
Sempat terjadi aksi saling kejar di antara keduanya, hingga Syarif terkena senjata tajam pada punggung dan dadanya. Dalam keadaan gontai dan bersimbah darah, Syarif sempat menanyakan mapolsek terdekat kepada seorang tukang buah.
"Baru berjalan 10 meter, dia (Syarif) ambruk dan akhirnya tewas," kata Rikwanto.
Polisi sudah memeriksa lima saksi terkait peristiwa ini, antara lain penjual buah dan penjual martabak yang melihat peristiwa itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.