JAKARTA, KOMPAS.com — Rangkaian kereta listrik yang baru didatangkan dari Jepang terdiri atas 10 gerbong kereta. Rangkaian ini lebih panjang dari peron yang ada di setiap stasiun.
Mulai Minggu (3/11/2013), sebanyak 30 gerbong kereta rel listrik (KRL) dari Jepang telah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Gerbong KRL berusia lebih dari 10 tahun itu akan diperbaiki dan dirangkai menjadi tiga rangkaian KRL. Setiap rangkaian terdiri atas 10 gerbong.
"Rangkaian ini dari Jepang di mana satu rangkaian terdiri dari 10 gerbong. Rencananya peron akan diperpanjang," ujar Manajer Komunikasi PT Kereta Commuter Jabodetabek (PT KCJ) Eva Chairunisa, Senin (4/11/2013).
Sebanyak 30 gerbong KRL itu merupakan pengadaan tahap pertama dari 180 unit yang akan didatangkan oleh PT KCJ. Eva menyebutkan, sampai saat ini sudah ada 408 unit KRL yang beroperasi di Jabodetabek. Rencananya, sampai tahun 2019, PT KCJ menargetkan pengadaan 1.440 unit KRL.
Gerbong-gerbong yang tiba di Tanjung Priok sejak Minggu kemarin dibawa dengan kapal laut Tyne Monrovia IMO 9433274 berbendera Amerika Serikat setelah dua minggu menempuh perjalanan laut. Indonesia membeli gerbong layak pakai itu dari operator KRL di Jepang, JR East. KRL tersebut adalah KRL seri 205 yang diperkirakan umurnya 10 hingga 15 tahun. Harga setiap gerbong kereta sebesar Rp 1 miliar. Dengan demikian, total dana yang dibutuhkan sebesar Rp 180 miliar untuk mendatangkan 180 unit secara bertahap mulai November hingga Desember.
Setelah tahap pertama selesai, tahap kedua pengiriman pada 11 November sebanyak 20 unit KRL. Tahap ketiga juga pada November, tetapi belum diketahui tanggalnya, dengan jumlah 50 unit. Sebanyak 80 unit sisanya didatangkan sekitar bulan Desember.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.