Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desak Kapolres Bekasi Dicopot, Ribuan Buruh Datangi Mabes Polri

Kompas.com - 07/11/2013, 17:27 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ribuan demonstran dari sejumlah aliansi buruh mendatangi Markas Besar (Mabes) Polri, Kamis (7/11/2013).

Kedatangan mereka ialah untuk mendesak Kapolri Komisaris Jenderal (Pol) Sutarman agar mencopot Kapolres Bekasi Kombes (Pol) Isnaeni Ujiarto yang dianggap lalai telah membiarkan terjadinya bentrokan antara ormas dan buruh saat aksi mogok nasional di Kawasan Industri EJIP, Cikarang, Bekasi, Kamis (31/10/2013).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, para demonstran tiba dengan menggunakan puluhan bus berukuran sedang. Bus tersebut menurunkan para demonstran di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, untuk kemudian bergerak ke arah Blok M.

Sebelum melakukan aksi di depan Mabes Polri, demonstran tersebut terlebih dahulu melakukan aksi di depan kantor Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Kuningan, Jakarta Selatan. Dalam aksinya, para buruh tersebut tak lupa membawa sejumlah spanduk yang isinya meminta agar Kapolri menindak tegas Kapolres Bekasi.

Selain itu, ada pula spanduk yang meminta agar Ketua Apindo Sofjan Wanandi bertanggung jawab terhadap buruh yang menjadi korban pembacokan. "Kami mendesak Kapolri mencopot Kapolres Bekasi yang melakukan pembiaran kepada ormas yang menggunakan senjata tajam yang melukai buruh pada saat mogok nasional," kata koordinator lapangan (korlap) aksi, Nurdin Muhidin.

Di tengah aksi, hujan deras sempat mengguyur kawasan Blok M dan sekitarnya. Namun, guyuran hujan tak menghentikan aksi para demonstran. Mereka justru mengejek polisi yang mengamankan jalannya aksi lantaran mengenakan jas hujan.

Sambil menari-nari mengikuti alunan musik dari sebuah mobil bak terbuka yang membawa sound system, para demonstran itu tak henti-hentinya mengejek polisi. "Idih Pak Polisi pake jas ujan, eh polisi juga manusia lho, ntar kalo sakit diobatin lagi sama negara," kata salah seorang orator.

Sontak saja ucapan yang dikeluarkan oleh orator tersebut disambut gelak tawa dan tepuk tangan dari para demonstran. Polisi yang menerima penghinaan dari para demonstran hanya dapat tersenyum sambil tetap mengamankan jalannya aksi.

Akibat aksi demonstrasi tersebut, lalu lintas pada ruas Jalan Antasari menuju Senopati terpantau tersendat di kedua arahnya. Begitu pula lalu lintas pada ruas Jalan Pangeran Antasari menuju Blok M terpantau padat di kedua arahnya.

Polisi yang bertugas mengamankan jalannya demo bahkan sempat mengalihkan arus kendaraan yang akan menuju Mabes Polri untuk mengurai kemacetan. Namun, saat ini pengalihan arus telah dihentikan menyusul berakhirnya aksi demo buruh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com