Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/11/2013, 19:23 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menduga dirinya telah diserang oleh fans dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Berbagai informasi negatif yang tersebar melalui media sosial mengenai dirinya dan KSPI, menurutnya adalah ulah fans Jokowi yang tidak senang kepada dirinya. Dia juga menegaskan bahwa berbagai informasi tersebut adalah hoax dan tidak dapat dipercaya.

“Akhir-akhir ini banyak informasi miring yang menyebar di Facebook dan lain-lain. Itu tidak benar. Mungkin ulah fans Jokowi,” ujar Said dalam Konferensi Pers di Kantor Kontras, Jakarta (7/11/2013).

Informasi yang beredar tersebut, menurutnya, terkait kabar KSPI ditunggangi oleh pihak-pihak tertentu. Menurutnya hal tersebut tidak benar. Dia menjelaskan, KSPI adalah organisasi buruh terbesar di Indonesia yang berdiri dan bertahan karena iuran dari masing-masing anggotanya.

Tudingan lain, lanjutnya, adalah mengenai dirinya yang disebut sebagai kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Menurutnya hal tersebut juga tidak benar karena dirinya tidak tergabung dalam parpol mana pun.

“Jadi kepentingan kami ini murni untuk memperjuangkan hak-hak buruh, hak-hak rakyat. Kami rela mati demi memperjuangkan itu,” lanjut Said.

Said pun sangat menyayangkan sikap fans Jokowi yang menyerangnya itu. Menurutnya, selama ini KSPI menyerang Jokowi karena kebijakannya yang tidak pro rakyat, bukan karena pribadinya. Kebijakan Jokowi yang menetapkan UMP Rp 2,4 juta tak mencukupi kebutuhan hidup buruh di Jakarta.

Untuk diketahui, Jokowi telah menetapkan UMP DKI Jakarta untuk tahun 2014 sebesar 2,4 juta. Jumlah tersebut jauh dari tuntutan buruh sebesar 3,7 juta. Banyak buruh yang mengaku kecewa dengan keputusan Jokowi tersebut. Mereka mengancam akan tetap melangsungkan demo hingga tuntutan mereka dipenuhi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com