JAKARTA, KOMPAS.com — Ada saja akal yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan meningkatnya pasien Kartu Jakarta Sehat (KJS) di Rumah Sakit Umum Daerah Koja (RSUD Koja) dengan memperjualbelikan nomor urut antrean pasien KJS.
Para pasien rawat jalan dan yang ingin menebus obat yang tak ingin menunggu lama harus mengeluarkan biaya yang tak terduga. Biaya tak terduga itu digunakan untuk mengambil nomor antrean registrasi guna mendapat pelayanan lebih dulu dari pasien lain.
"Saya kan lagi berobat jalan sama mau ambil resep, gara-gara kelamaan nunggu, akhirnya saya keluar duit lima belas ribu buat beli nomor registrasi," ujar Veronica (50), di RSUD Koja, Jakarta Utara, Jumat (8/11/2013).
Ia menuturkan, modus menjual nomor antrean tersebut dilakukan oleh sejumlah oknum yang juga mengaku sebagai pasien. Ia mengaku sudah datang dari pagi, tetapi mendapatkan nomor antrean yang tidak masuk akal. Ada orang yang mengaku pasien juga dan dia memegang nomor 21.
"Tapi, katanya dia mau pulang dan enggak jadi berobat. Dan dia tawarin nomor itu ke saya. Saya datang pagi, tapi nomor antrean sudah 70," ujarnya.
Hal senada diungkapkan salah satu pasien KJS, Hanum (40). Ia mengaku harus mengantre sejak pukul lima pagi, tetapi hingga siang hari obat yang dia pesan belum juga didapat. Akhirnya, ia harus membeli nomor antrean sebesar Rp 15.000 agar dapat nomor antrean yang lebih cepat.
Pantauan Kompas.com, puluhan pasien antre di depan ruang pendaftaran rawat jalan dan penebusan obat. Tempat duduk yang disediakan pihak RSUD Koja pun tak dapat menampung antrean.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.