"Penggunaan kapal masih dalam pengkajian efektif atau tidak. Ini sedang kita uji coba," kata Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Unu Nurdin saat ditemui di KBT, Cipinang Indah, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (10/11/2013).
Unu mengatakan, pada penanggulangan sampah KBT dengan menggunakan perahu, ada dua alat yang sedang diuji coba yakni 3 kapal mesin yang tengah diuji coba di kawasan Ujung Menteng. Selain kapal mesin, menurut Unu, pihaknya sedang mencoba membersihkan sampah dengan rakit berbahan styrofoam yang tengah dicoba di kawasan Marunda, Jakarta Utara, berjumlah 10 buah.
"Untuk kapal patroli, kapasitas angkutnya bisa 2 sampai 4 ton sampah. Untuk rakit, sekitar 2 kubik sampah," kata Unu.
Sementara itu, menurutnya, pembersihan sampah di KBT saat ini masih menggunakan tenaga manusia. Dalam standar operasionalnya, ada 10 orang yang bertugas membersihkan sampah di tiap 6 kilometer sepanjang 23,5 kilometer panjang KBT.
Unu melanjutkan, pihaknya berencana untuk kerja sama dengan tiga perguruan tinggi terkait pengolahan tumbuhan liar eceng gondok di KBT. Meski belum menekan MoU, Unu mengatakan, Dinas Kebersihan berkerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk penelitian bibit ikan yang memakan eceng gondok.
Dua universitas lainnya, kata Uni, yakni kerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) untuk penelitian pengolahan eceng gondok menjadi etanol, dan Universitas Gajah Mada untuk penelitian sampah menjadi kompos dan energi listrik. Dia berharap, dengan adanya hal tersebut sampah yang ada di KBT bisa teratasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.