Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Tawuran Johar Baru karena Saling Meledek

Kompas.com - 18/11/2013, 21:45 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi tawuran yang terjadi di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, dipicu masalah sepele. 

Kepala Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris Angesta Ramano Yoyol mengatakan, aksi tawuran dipicu saling ledek antara pemuda satu dan pemuda lainnya. Terkait peristiwa tersebut, 11 orang kini sudah diperiksa di Mapolres Metro Jakarta Pusat.

"Otaknya sebelas orang dari satu kelompok. Motifnya saling meledek antar-pemuda," ujar Yoyol saat ditemui wartawan di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2013).

Yoyol menuturkan belum bisa memastikan kelompok yang memicu tawuran. Menurutnya, Johar Baru selalu identik dengan budaya tawuran. "Antar-pemuda saja, tetapi kita tidak bisa menyatakan ini kelompok ini dan kelompok itu. Johar Baru punya ciri khas sendiri," ucapnya.

Selain itu, kata Yoyol, aparat kepolisian sudah mengamankan barang bukti yang digunakan para pelaku tawuran di Jalan Rawa Sawah III. Barang bukti yang telah diamankan kebanyakan senjata tajam.

"Barang bukti macam-macam, yaitu ada senjata tajam, botol minuman, batu, petasan, dan pisau," kata Yoyol.

Lebih lanjut, Yoyol berujar, penyebab kebakaran saat peristiwa tersebut lebih karena lokasi tawuran dekat dengan penjual bensin." Penyebab kebakaran karena lokasi jualan bensin yang di dekat TKP," ungkapnya.

Yoyol menambahkan, 11 pelaku tersebut nantinya akan diberikan sanksi sesuai dengan kesalahan masing-masing. Pasal yang dijeratkan yakni Pasal 170 KUHP mengenai Pengeroyokan dan Pengrusakan.

"Pasalnya 170, ancaman hukuman di atas lima tahun penjara," pungkasnya.

Seperti diberitakan, tawuran terjadi antarpemuda Johar Baru di Jalan Rawa Sawah III pada Senin (18/11/2013) dini hari sekitar pukul 02.00.

Mereka pun menggunakan petasan dalam aksinya sehingga salah satu rumah terbakar. Akibatnya, ledakan petasan tersebut membakar rumah Sundari, pemilik bangunan yang terdiri atas tiga petak kios semipermanen.

Rumah berlantai dua tersebut disewakan oleh Sundari untuk dijadikan tempat usaha. Petasan meledak dan mengenai bensin eceran di kios pemilik bangunan tersebut sehingga api cepat merambat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com