Untuk kedua kalinya, Gubernur DKI Jakarta itu meninjau waduk seluas 7 hektar tersebut pada Jumat (22/11/2013) siang. Jokowi datang bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum Jakarta Manggas Rudi Siahaan. Keduanya pun berbincang soal perkembangan normalisasi waduk.
"Begini baru benar," ujar Jokowi di tepi waduk sambil tersenyum.
"Coba dulu siapa yang pernah ikut saya ke sini, kondisinya kayak gimana? Penuh eceng gondok. Bisa buat main bola," ujar Jokowi.
Ketika memulai normalisasi, kedalaman waduk sekitar 2 hingga 3 meter. Targetnya, kedalaman waduk itu mencapai 4 hingga 5 meter. Jokowi mengakui kedalaman waduk belum seperti yang ditargetkan. Proyek akan dihentikan Desember 2013 lantaran tahun anggaran 2013 ditutup. Namun, dia berjanji akan melanjutkan normalisasi dalam anggaran 2014.
Beruntung, normalisasi waduk tersebut tak memerlukan relokasi warga bantaran sebab warga yang bermukim di sekitarnya tidak melanggar peruntukan lahan. Normalisasi hanya berupa pengerukan serta perbaikan tepi waduk.
Kepala Dinas PU Jakarta Manggas Rudi Siahaan mengungkapkan, selain pengerukan dan perbaikan tepi waduk, dinasnya juga membangun rumah pompa di sisi selatan waduk. Fungsi rumah pompa tersebut adalah sebagai pengendali ketinggian air waduk.
"Kalau hujan, air di sini meningkat kita buang ke Kali Sekretaris melalui pompa air ini. Mudah-mudahan maksimal," ujar Manggas.
Di akhir blusukan-nya, politisi PDI Perjuangan tersebut memberikan instruksi kepada Kepala Dinas PU Jakarta untuk mengoptimalkan pengerukan di sungai dan waduk di DKI Jakarta. Selain penting untuk memulai normalisasi karena sudah puluhan tahun tak dinormalisasi, sekarang juga tengah masuk musim hujan sehingga keberadaan sungai dan waduk sangat penting.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.