Setidaknya ada empat JPO Transjakarta di wilayah Jakarta Timur digunakan PKL sebagai tempat berdagang. Berdasarkan pengamatan Kompas.com, keempatnya adalah JPO Transjakarta Jatinegara, tepatnya di depan Pasar Jatinegara, JPO UKI Cawang Jalan Mayjen Sutoyo, JPO Pasar Kramatjati, dan JPO PGC Cililitan.
Pedagang yang berjualan di empat JPO Cawang UKI menjajakan barang dagangan seperti jam tangan, ikat pinggang, perkakas material, serta aksesoris telepon genggam. Ada belasan pedagang yang berjualan di atas jembatan tersebut.
Keberadaan mereka pun mengganggu pejalan kaki yang hendak melintas. Pasalnya, selain menyita sebagian ruang publik, pembeli yang mampir pun membuat pergerakan pejalan lain tersendat.
Alfons (21) pengguna JPO UKI Cawang, depan Kampus UKI tersebut mengatakan, jalur di atas jembatan semestinya bisa steril dari para PKL yang berjualan di atasnya. Keberadaan mereka membuat pejalan yang melintasi JPO menjadi terganggu.
"Kalau bisa jangan ada yang jualan di jembatan, soalnya sebagai pejalan kaki saya merasa hak saya dirampas. Harapannya jembatan penyebrangan bisa steril," kata Alfons, Minggu (24/11/2013) sore.
Pengguna JPO UKI Cawang lainnya, Jejen (29), berharap, para PKL dapat memeroleh tempat berusaha. Pasalnya, keberadaan para PKL pada jam sibuk di JPO membuat situasi tak nyaman. "Ya kalau lagi rame senggol-senggolan. Terpaksa kita yang minggir. Tapi kalau dikasih tempat, mereka enggak mungkin jualan di sana," ujar Jejen.
Senin Ditertibkan
Terkait hal ini, Camat Kramatjati Dian Purfanto mengatakan, pihaknya bersama petugas Satpol PP akan melakukan penertiban terhadap para PKL tersebut pada Senin (25/11/2013). "Senin akan kita lakukan penertiban. Sambil kita mengatur pola penertibannya bagaimana," ujar Dian saat dihubungi Kompas.com.
Pasalnya, keberadaan PKL tersebut, kata Dian, memang sulit ditertibkan karena kerap kucing-kucingan dengan petugas. "Modus mereka pakai tas seperti karyawan. Datang bawa tas kayak orang kerja, lalu ambil barang dagangannya dari dalam tas dan berjualan di sana," ujar Dian.
Ia berpedapat, PKL di JPO di wilayah Kramatjati merupakan pendatang dari luar wilayah Jakarta. Mereka datang menumpang bus kota, lalu berjualan di sana. Untuk mengatasinya, ia akan menempatkan petugas untuk melakukan pengawasan.
"Nanti kita akan tempatkan petugas dengan pakaian preman untuk pengawasannya," jelas Dian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.