Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desember, Target Jokowi Uji Coba JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang

Kompas.com - 25/11/2013, 06:01 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menargetkan penggarapan jalan layang non-tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang selesai pada awal Desember 2013.

"Insya Allah target pertengahan Desember diuji coba," kata Jokowi, saat meninjau pengerjaan JLNT, di Tanah Abang, Jakarta, Minggu (24/11/2013) malam.

Sementara itu, Jokowi menargetkan pemasangan segmented box girder (SBG alias beton penampang jalan) yang belum sempurna tepat di samping Hotel Le Meridien selesai pada Minggu malam.

Setelah semua SBG terpasang, maka pekerjaan selanjutnya adalah pengaspalan permukaan jalan, pengecoran pagar pembatas, pembuatan taman di bawah JLNT, serta pemasangan alat pendukung seperti rambu lalu lintas.

Jokowi menolak mengungkit molornya penggarapan ruas JLNT yang menghubungkan Jalan Mas Mansyur dengan Jalan Dr Satrio ini, "melompati" Jalan Jendral Sudirman.

Kendati demikian, Jokowi mengakui paket Jalan Mas Mansyur memang sulit. Penggarapan bagian ini hanya dapat dilakukan pada malam sampai dini hari, antara pukul 22.00 sampai 05.00 WIB.

"Kalau bisa dikerjakan siang juga, sudah dulu-dulu bisa cepat selesai. Pokoknya, tinggal penyelesaian rangkaian cor SBG yang terakhir di-krek, rampung tersambung, rampung... rampung... rampung," kata Jokowi.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudy Siahaan menjelaskan tingginya kesulitan penyelesaian pengerjaan paket Mas Mansyur. Kontraktor paket Mas Mansyur itu adalah PT Istaka Karya dan PT Sumber Sari dengan subkontraktor PT Nindya Karya.

Kesulitan itu antara lain kondisi jalan asli di sekitar lokasi JLNT yang dibangun hanya memberikan ruang kecil bagi kendaraan melintas selama penggarapan proyek. "(Juga) Ruang yang sempit dan tidak bisa dilalui alat-alat berat, menjadi salah satu faktor penyelesaian konstruksi jalan layang ini tidak bisa secepat paket-paket lainnya," kata Manggas.

Selama lebih kurang 30 menit, Jokowi mengecek pekerja yang sedang menyelesaikan penggarapan ruas itu. Kehadiran Jokowi, seperti biasa, menarik perhatian warga termasuk pengguna jalan. Kepadatan di sekitar lokasi pun sempat terjadi.

Proyek pembangunan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang senilai Rp 900 miliar terdiri atas tiga paket pembangunan, yaitu paket Casablanca, paket Prof Dr Satrio, dan paket Mas Mansyur. JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang seharusnya rampung pada 2012.

Tertunda sekian lama, persoalan pada ruas JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang adalah SBG yang kini disambangi Jokowi. Sempat diwarnai penilaian wanprestasi terhadap PT Istaka Karya, penyelesaian bagian ini ditargetkan rampung pada November 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com