"Betul, Indonesia merupakan target karena menurut mereka Indonesia merupakan pangsa yang sangat bagus," kata Direktur Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nugroho Aji melalui pesan singkat, Rabu (27/11/2013).
Yaba berbentuk pil dan ada juga yang menyerupai permen. Barang haram tersebut dikirim dari China. Ada yang sudah jadi atau siap pakai, ada juga yang masih mentah berupa bubuk yang lalu disempurnakan di Indonesia.
Yaba banyak beredar di Thailand dan Myanmar. Di kedua negara tersebut, yaba digunakan untuk pekerja agar memacu stamina. Yaba mengandung methapethamine yang dapat memunculkan efek halusinasi yang lebih berbahaya dibandingkan ekstasi dan juga sabu.
"Kandungannya seperti sabu, tetapi lebih keras lagi," kata Nugroho.
Pil yaba yang masuk ke Indonesia mempunyai warna beragam, seperti merah, putih, dan kuning. Di Indonesia, yaba dijual dengan harga Rp 2,5 juta per gram atau Rp 400.000 per pil.
Nugroho mengatakan, polisi sudah melakukan sosialisasi terkait bahaya dari narkotika ini. Target penyuluhan ini ialah remaja karena sebagian besar dari penggunanya ialah generasi penerus bangsa itu.
"Kita melakukan kegiata penyuluhan oleh anggota kita dan para Babinkamtibmas," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.