JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi akan melakukan analisis dampak lingkungan (amdal) terhadap rencana penutupan akses menuju Plaza Semanggi dan Gedung Veteran, Jakarta Selatan. Hasilnya akan disampaikan sebagai pertimbangan untuk memutuskan masalah tersebut.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, pekan depan polisi akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI dan Dinas Pekerjaan Umum DKI untuk membicarakan rencana tersebut. "Sebelumnya kita akan berikan info kepada Pemprov tentang analisis dampak lingkungan terlebih dulu," ujar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (29/11/2013).
Amdal tersebut dilakukan untuk mengetahui dampak penutupan akses tersebut, apakah akan mengurai kemacetan, sama saja, atau bertambah kemacetannya. Rikwanto mengatakan, akses itu sudah pernah ditutup karena menjadi biang kemacetan. Namun, ada permintaan dari para veteran perang agar akses tersebut dibuka kembali.
"(Akses menuju Plaza Semanggi) itu salah satu penyumbang (kemacetan) terbesar juga," kata Rikwanto.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sudah menjawab keberatan Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) terkait penutupan akses Plaza Semanggi. Menurut Basuki, Pemprov DKI Jakarta akan memberikan solusi bagi para veteran dengan membuat jalan belakang atau memutar menuju Gedung LVRI. Kendaraan yang hendak masuk ke dalam mal harus memutar melalui Setiabudi atau berbelok di gang samping Hotel Kartika Chandra. Jalan di Karet Semanggi itu akan diperlebar dan akses masuk Plaza Semanggi di Jalan Gatot Subroto akan ditutup secara permanen.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal LVRI FX Soejitno mengatakan bahwa penutupan akses masuk ke Plaza Semanggi bukan pemecah masalah kemacetan di Jalan Gatot Subroto. Ia meminta Basuki untuk mencari solusi lain, sebelum menutup akses itu. Soejitno mengatakan, Gedung LVRI merupakan monumen nasional sehingga perlu ada akses masuk. Jika Basuki belum bisa menemukan solusi lain dan akan tetap menutup jalan tersebut, maka LVRI akan menuntut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.