Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ciduk Enam Perempuan Lansia Sedang Asyik Judi Koprok

Kompas.com - 03/12/2013, 02:27 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian Sektor Metro Sawah Besar berhasil mengamankan tujuh orang pelaku permainan judi koprok di Jalan Gunung Sahari VII A Nomor 28 RT 04 RW 04, Kelurahan Gunung Sahari Utara, Jakarta Pusat, Sabtu (30/11/2013) sekitar pukul 01.00 WIB.

Menurut Kapolsek Sawah Besar Kompol Shinto Silitonga, para pelaku ditangkap saat tengah asyik bermain judi.

Sebelum penggerebekan, kata Shinto, aparat kepolisian sudah menerima informasi dari masyarakat terkait perjudian di wilayah Gunung Sahari dan pihaknya langsung menyelidiki lokasi tersebut.

"Anggota Polisi Polsek Sawah Besar segera melakukan penyelidikan dan mendapatkan tujuh orang sedang bermain judi jenis koprok di lokasi (Gunung Sahari)," ujar Shinto kepada wartawan, Senin (2/12/2013).

Shinto menuturkan, dalam aksinya para pelaku menyiasati judi dengan memainkan dadu dan memasang uang ke salah satu gambar binatang yang terletak di karton, seperti kepiting, onggo, gajah, atau siolo.

"Modusnya, para pelaku bermain judi koprok, dengan cara memasukkan tiga buah dadu ke dalam tempurung kelapa untuk dikoprok (dikocok). Lalu dibuka dan bisa diketahui siapa yang menang," tutur Shinto.

Adapun dari tujuh pelakunya, enam di antaranya berusia lanjut yang bermukim di Gunung Sahari. Keenam pelaku perempuan lansia tersebut yakni YI (65), EGI (58), NGS ( 55), LN (54), dan IA (54).

Sementara seorang kakek berinisial TH (48) bertindak sebagai bandar. Polisi juga mengamankan  VS (33), wanita asal Tanjung Priok. "TH merupakan kakek dengan dua cucu, warga Kelurahan Gunung Sahari Utara, yang berperan sebagai bandar," ungkapnya.

Lebih lanjut, kata Shinto, polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti di lokasi perjudian tersebut. Barang bukti tersebut yaitu uang, dadu, karton, piring, dan tempurung kelapa. "Kita sudah amankan uang tunai Rp 945.000, satu lapak terbuat dari karton warna putih yang terbungkus plastik bening berukuran 1 m x 1,5 m bergambar onggo, burung, kepiting, gajah, apel, dan siolo, tiga buah dadu warna hitam. Lalu ada satu tempurung kelapa warna hitam yang ditempel koyo warna coklat dan satu buah piring kecil warna putih," imbuh Shinto.

Shinto menjelaskan, para pelaku nantinya dijerat Pasal 303 KUHP, dengan ancaman penjara paling lama 10 tahun penjara.

Mengenai pelaku perempuan, kata Shinto, sudah dititipkan di Rutan Pondok Bambu. Sementara pelaku pria berada di Mapolsek Sawah Besar.

Shinto menambahkan, berdasarkan keterangan, para pelaku baru kali pertama melakukan perjudian. Namun, aparat kepolisan masih melakukan penyidikan terhadap para pelaku dan juga lokasi penangkapan.

"Menurut keterangan para tersangka bahwa aksi judi ini baru sekali dilakukan, namun akan dikembangkan oleh penyidik melalui info lingkungan di TKP," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com