Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Lolos dari Lumpur Waduk Rawa Babon

Kompas.com - 04/12/2013, 12:25 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau normalisasi Waduk Rawa Babon, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (4/12/2013) siang. Di sana Jokowi berjalan di tepi waduk yang penuh dengan lumpur keruk sehingga mengakibatkan sepatu blusukan-nya terciprat lumpur.

Dengan mengenakan kemeja putih berlengan panjang dan celana bahan hitam, Jokowi datang ke waduk sekitar pukul 10.45 WIB. Begitu tiba, Jokowi langsung melangkah ke tepi waduk yang berbatasan dengan Jalan Raya PKP. Tepi waduk itu berisi lumpur hasil pengerukan waduk tersebut.

Permukaan tepian waduk tidak seluruhnya rata. Ada beberapa bagian yang basah sehingga mudah ambles. Dengan sangat berhati-hati, Jokowi melangkah menghindari bagian tanah lunak dan memilih tanah keras untuk berpijak. Ia pun sampai persis di tepi waduk itu.

Nasib apes malah menimpa beberapa wartawan dan pegawai negeri sipil Kelurahan Kelapa Dua Wetan. Mereka salah berpijak sehingga kakinya terjeblos ke dalam lumpur hingga sampai semata kaki. Bahkan, ada di antara mereka yang sepatunya tertinggal di kubangan lumpur.

Melihat kejadian itu, Jokowi pun tertawa. "Saya jadi malu diliatin Bapak," ujar salah satu PNS sambil memperbaiki posisi berdirinya. "Makanya, hati-hati," timpal Jokowi.

Jokowi menjelaskan, waduk seluas 6 hektar itu berada pada kompleks lahan seluas 15 hektar. Waduk itu sedang dinormalisasi sejak 3 pekan terakhir oleh Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta. Normalisasi di waduk itu difokuskan pada menambah kedalaman waduk dari 2-3 meter menjadi 5-6 meter.

"Ndak ada (yang bersinggungan dengan warga), jadi mudah ini penataannya. Pokoknya mau dibuat sama dengan Ria Rio dan Pluit. Desainnya sudah digambar sama arsitek, baguslah," ujar Jokowi.

Jokowi menargetkan normalisasi waduk Rawa Babon yang dikerjakan oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta itu rampung pada akhir 2014. Jokowi berharap selain menampung air hujan sehingga tak menimbulkan banjir, normalisasi waduk itu bisa menambah ruang terbuka hijau sekaligus ruang publik bagi warga. Ia berharap warga memanfaatkan ruang terbuka hijau itu untuk berbagai aktivitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com