JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat perkotaan, Nirwono Joga, menyayangkan keterlambatan pembuatan 1.949 sumur resapan di berbagai tempat di Jakarta. Pembuatan sumur itu dipastikan tidak akan selesai tahun ini karena kendala pasokan pipa berdiameter 12 inci.
Akademisi Universitas Trisakti itu menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak mempertimbangkan program kerja dengan sumber daya manusia (SDM) yang ada. Target yang dirancang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk menyelesaikan pembuatan ribuan sumur resapan pada tahun ini jauh dari fakta yang ada. Nirwono mengatakan, hal itu dikarenakan Jokowi baru menginstruksikan pembangunan sumur resapan pada Oktober atau menjelang dimulainya musim penghujan.
"Kalau dikerjakannya dari Oktober kemarin, sudah susah untuk memenuhi target. Seharusnya, sejak awal tahun sudah dikerjakan dan selesai," kata Nirwono saat dihubungi, Jumat (6/12/2013).
Ia mengatakan, program ini terkesan memberikan harapan manis kepada masyarakat, yang pada akhirnya tidak dapat dipenuhi. Akibatnya, masyarakat kurang memercayai kembali kinerja Pemprov DKI. "Ada kesan seperti bentuk pencitraan saja karena 2.000 sumur resapan dibangun dalam waktu empat bulan itu bukan sebuah hal yang mudah," ujar Nirwono.
Selain terkendala SDM, Pemprov DKI juga menghadapi keterbatasan ketersediaan bahan bangunan. Pembuatan sumur resapan itu pun baru dapat dilanjutkan setelah musim penghujan usai. Jika pengerjaannya terbengkalai, maka hal itu dapat menambah titik genangan baru. Pengerjaan sumur resapan yang dihentikan sementara dapat meninggalkan tumpukan lumpur beserta alat penggalian. Pengerjaan sumur resapan itu juga membuat jalan menjadi lebih sempit dan menimbulkan kemacetan baru.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudy Siahaan mengatakan, pengerjaan sumur resapan baru akan selesai hingga tahun depan. Yang dikerjakan sebanyak 1.949 sumur, atau berselisih 51 unit dari target Jokowi.
Pembuatan sumur resapan diprioritaskan di daerah yang kerap tergenang air saat diguyur hujan lebat. Lokasinya antara lain di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat; Jalan Matraman, Jakarta Timur; Kuningan; dan permukiman elite di Menteng, Jakarta Pusat.
Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta Andi Baso Mappapoleonro mengatakan, kendala pembangunan sumur resapan itu akibat sulitnya mencari pipa ukuran berdiameter 12 inci. Hingga kini, kata dia, produsen tidak dapat memenuhi permintaan kontraktor menyediakan pipa untuk ribuan sumur tersebut. Progres pembangunan sumur resapan masing-masing baru selesai 60 persen dan belum ada yang tuntas.
"Permintaan pipa 12 inci untuk pembangunan 2.000 sumur resapan ini baru pertama kali dilaksanakan oleh Pemprov DKI Jakarta. Provinsi lain belum pernah," kata Andi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.