Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Jadikan Rusun Marunda Percontohan

Kompas.com - 06/12/2013, 14:40 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rusun sederhana sewa di Marunda, Jakarta Utara, akan menjadi kawasan percontohan rusun di Jakarta. Untuk itu, rusun dengan tiga klaster dan 26 blok tersebut akan dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang kegiatan warga.

Di sela-sela kunjungannya ke Rusun Marunda, Jumat (6/12/2013), Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan akan terus mengembangkan sarana dan fasilitas di kompleks rusun tersebut. Saat ini, Pemerintah Provinsi DKI sudah menggandeng swasta untuk melengkapi prasarana, seperti pusat pelatihan menata rambut, komputer, las, serta sarana lain seperti pendidikan anak usia dini (PAUD) dan kelompok tani.

"Dulu kita memang menjanjikan pada masyarakat Pluit dan lainnya, yang masuk ke Marunda akan diberi pekerjaan, pelatihan, dan pelatihan menanam. PAUD dan kliniknya juga sudah diadakan," ujar Jokowi di Rusun Marunda, Jumat siang.

Mengenai kelompok tani, Jokowi mengatakan, sudah ada kegiatan beternak lele meskipun belum mulai panen. Menurut Jokowi, wujud nyata seperti itulah yang dibutuhkan masyarakat saat ini. Walaupun terkesan sepele, hal itu nyata bagi pembangunan ekonomi masyarakat.

Jokowi mengatakan, tahapan ini akan terus dimatangkan agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh warga. Setelah itu, barulah kawasan tersebut akan dijadikan sebagai kawasan percontohan. "Tahun depan akan dibangun 200 blok rusun lagi sehingga nanti ini jadi kompleks rusun tertata, tata ruangnya tertata, RTH-nya tertata, public space, ruang bermainnya tertata, sekolahnya juga sama, disiapkan semuanya, termasuk pasar. Nanti memang kita mau buat Marunda ini sebagai percontohan," ujarnya.

Meski demikian, Jokowi tidak menampik masih ada kekurangan yang mendesak perlu diselesaikan. Masalah itu antara lain akses transportasi umum yang masih belum menjangkau rusun di lahan seluas 259.640 meter persegi itu. Ia berharap masalah ini dapat diselesaikan dalam waktu secepatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com