Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Apa Tiba-tiba Ridwan Saidi Kritik Jokowi?

Kompas.com - 06/12/2013, 19:19 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Perubahan sikap budayawan Betawi Ridwan Saidi yang tiba-tiba mengkritik Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menimbulkan tanda tanya. Sebab sebelumnya, Ridwan memuji habis-habisan Jokowi dan mendukungnya menjadi presiden.

Pakar Psikologi Komunikasi Universitas Indonesia Hamdi Muluk menyebut bahwa hal tersebut patut dipertanyakan. Selain itu, kritikan Ridwan kepada Jokowi pun tidak memiliki ukuran jelas.

"Yang pasti kalau mengkritik itu harus dengan parameter yang jelas dan terukur," ujarnya kepada
Kompas.com,
Jumat (6/12/2013).

Dalam kritiknya, Ridwan menilai kinerja Jokowi dan Wakil Gubernur pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama, sangat buruk. Bahkan lebih buruk dari era Gubernur DKI sebelumnya, Fauzi Bowo. Dia juga menilai, Jokowi tidak pantas untuk menjadi presiden pada 2014. Survei-survei yang selama ini menunjukkan Jokowi berada di peringkat teratas menurutnya adalah survei bayaran.

Kritik yang diajukan Ridwan, menurutnya, mirip dengan kritik yang dilontarkan Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf beberapa waktu lalu. Kritik itu dilontarkan dengan hanya menggunakan perasaan tanpa menyertakan data dan fakta yang ada.

Dia mencontoh kritikan Ridwan mengenai kinerja Jokowi membenahi Jakarta. Ridwan, menurutnya, harus bisa menjelaskan apa saja kinerja Jokowi yang belum maksimal. Dia harus memperlihatkan data dan fakta di lapangan yang menunjukkan hal itu.

"Kalaupun memang belum maksimal, memangnya Jokowi malaikat? Jakarta bisa selesai secepat itu?" ucapnya.

Contoh lainnya adalah Ridwan yang menyebut survei pilpres yang menempatkan Jokowi di peringkat pertama adalah bayaran. Menurutnya, hal tersebut hanyalah sekadar pendapat Ridwan yang tidak bisa dibuktikan.

"Masa iya semua survei dibayar dengan Jokowi. Kalau saya tidak percaya, apalagi lembaga surveinya juga kredibel seperti Kompas," pungkas Hamdi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com