Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir dan Kernet Tangki Belum Bisa Dimintai Keterangan

Kompas.com - 11/12/2013, 13:10 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sopir dan kernet truk tangki yang tertabrak KRL jurusan Serpong-Tanah Abang pada Senin (9/12/2013) lalu masih menjalani perawatan di RS Pusat Pertamina. Polisi masih menunggu izin dari dokter agar bisa memeriksa keduanya.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, sopir bernama Kosimin dan kernet truk bernama Mudjiono saat ini kondisinya masih belum stabil. Keduanya mengalami luka bakar yang cukup parah. Selain itu, keduanya juga masih mengalami trauma.

"Masih belum bisa kami periksa karena kondisinya yang masih belum memungkinkan. Kita akan tunggu persetujuan dari dokter," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (11/12/2013) siang.

Kepolisian akan melakukan pemeriksaan terhadap Kosimin dan Mudjiono terkait kecelakaan yang menewaskan tujuh orang tersebut setelah kondisi keduanya stabil. Polisi tidak menutup kemungkinan akan melakukan pemeriksaan di rumah sakit.

Rikwanto mengatakan, keduanya wajib diperiksa karena mereka ada dalam peristiwa ini, terlepas mereka salah atau tidak. "Mereka pasti tahu apa yang sebenarnya terjadi. Maka, harus dilakukan pemeriksaan terhadap mereka," kata Rikwanto.

Truk Pertamina bernomor polisi B 9265 SHE berisi 24.000 BBM itu tertabrak di pelintasan Pondok Betung, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, oleh kereta rel listrik (KRL) tujuan Serpong-Tanah Abang. Akibat kejadian ini, satu gerbong depan KRL terbakar.

Tujuh nyawa melayang dalam kecelakaan tersebut. Polisi masih melakukan penyelidikan penyebab terjadinya kecelakaan, apakah palang pintu tersebut sudah tertutup ketika truk melintas, ataukah truk sudah melintas baru palang tertutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com