Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Teroris Kebumen Akui Kenal Abu Roban

Kompas.com - 11/12/2013, 14:32 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa kasus terorisme di Kebumen, Jawa Tengah, Budi Supriantoro, mengakui dirinya mengenal pimpinan Mujahidin Indonesia Barat, Abu Roban. Hal itu diungkapkan Budi dalam kesaksiannya di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu (11/12/2013), untuk terdakwa Iwan alias Purnawan Adi dalam kaitan atas dugaan keterlibatannya dalam fa'i.

Dalam persidangan yang dipimpin Hakim Ketua Pandu, Budi mengatakan bahwa dia pernah dua kali bertemu dengan Abu Roban di tempat berbeda. Budi mengenal Abu saat dikenalkan oleh seseorang bernama Harun di wilayah Kemiri dan Batang, Jawa Tengah. "Awalnya tidak kenal. Saya dikenalkan oleh Harun," kata Budi dalam di PN Jaktim, Rabu.

Dalam pertemuan di Batang, Budi menyebut diajak Harun untuk berbisnis obat herbal dengan seorang bernama Roni. Di sana terdapat Abu Roban. Budi tidak tahu hubungan mereka dan hanya tahu karena diajak oleh Harun untuk bertemu Roni dalam bisnis obat herbal tersebut.

Jaksa penuntut umum kemudian menanyakan kepada Budi untuk memastikan berapa kali mantan apoteker di sebuah rumah sakit di Kendal tersebut bertemu dengan Abu Roban. "Dua kali. (Satu) di Kemiri (bertemu) 7 orang. Abu Roban di kamar sendiri," ujar Budi.

Budi merupakan anggota kelompok pengajian Jamaah Ansharut Tauhid (JAT). Pengajian tersebut dilakukan dengan berpindah-pindah di wilayah Kendal. Anggaran pengajian disebutnya berasal dari sumbangan anggota atau infak. Menurut Budi, aktivitasnya pada pengajian itu seputar pengajian pada umumnya dan masalah tauhid.

Hingga kini Budi mengaku tidak mengetahui siapa Abu Roban sebenarnya. Dirinya berdalih, selama di penjara, tidak ada informasi yang bisa diketahuinya. Abu sendiri telah tewas ditembak oleh anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror.

Budi membantah saat hakim menanyakan apakah ia terlibat dalam kegiatan fa'i atau pendanaan terorisme dengan cara merampok, pemilikan 7 pucuk pistol Revolver, dan pengetahuannya mengenai kegiatan pelatihan militer. Namun, bantahannya itu bertolak belakang dengan berita acara pemeriksaan (BAP). Oleh karenanya, hakim kemudian berencana menghadirkan penyidik kepolisian dalam persidangan berikutnya yang akan dilakukan pada 18 Desember 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com