Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Buah Abu Roban Trauma Disiksa Densus 88

Kompas.com - 11/12/2013, 16:05 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Terduga teroris Kebumen, Budi Supriantoro, mengaku trauma pernah disiksa oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror saat ditangkap. Akibat siksaan tersebut, Budi mengaku kerap mengalami kesemutan pada tangannya.

"Kalau tangan saya dicubit seperti kesemutan," kata Budi dalam persidangan yang dipimpin Hakim Ketua Pandu di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu (11/12/2013).

Budi menunjukkan rasa kesemutan di dekat bagian ibu jarinya tersebut, yang sudah berlangsung enam bulan. Hanya, tidak dijelaskan bentuk penyiksaan saat Densus 88 menangkapnya.

Densus 88 menangkap Budi pada 8 Mei 2013 lalu. Selepas isya, tiba-tiba Budi dan kawan-kawannya yang sedang berada di sebuah kontrakan di Kebumen, Jawa Tengah, diminta untuk menyerahkan diri oleh Densus 88.

"Harun bilang saya keluar pintu belakang. Kita dengar suara tembakan, saya rebah di semak," ujarnya.

Dia tidak mengetahui siapa rekannya yang memegang senjata. Anggota kelompok pengajian JAT di wilayah Kendal itu diduga terlibat pada perampokan bank di wilayah Grobogan, Jawa Tengah, yang diduga dilakukan oleh jaringan Abu Roban.

Kegiatan perampokan oleh kelompok Abu Roban diduga untuk mendanai sejumlah aksi teror. Jaksa penuntut umum (JPU) kemudian menanyakan apakah Budi menandatangani dan membaca berkas acara pemeriksaan (BAP) miliknya. Budi mengaku menandatanganinya di Mako Brimob.

"Saudara mengatakan dipaksa dan dipukuli. Anda tidak baca ini (BAP)?" tanya JPU.

Budi menjawab bahwa dirinya tidak pernah membaca berkas tersebut. Kendati demikian, Budi membenarkan bahwa dirinya pernah mengikuti rekonstruksi bersama penyidik.

"Rekonstruksi sesuai dengan kejadian?" tanya JPU lagi.

"Sesuai perintahnya penyidik," jawab Budi.

Mendengar bantahan Budi terkait beberapa keterangan yang ada di BAP, hakim memutuskan akan menghadirkan penyidik kepolisian dalam persidangan berikutnya yang akan dilakukan pada 18 Desember 2013 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com