JAKARTA, KOMPAS.com — Senyum khas di wajah Joko Widodo tampak berbeda hari ini. Jika biasanya mulut Jokowi memperlihatkan senyum lebar, maka kini lengkungan di bibirnya nyaris hilang.
Hal itu terjadi setelah Gubernur DKI Jakarta itu mengetahui bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi tidak melelang bas bertanda tangan personel grup musik Metallica yang pernah diberikan kepadanya. "Ya, itu terserah KPK saja," kata Jokowi kepada wartawan di kantor Balaikota Jakarta, Rabu (11/12/2013) siang.
Jokowi mengaku baru mendengar kabar bahwa KPK tidak melelang bas bertanda tangan basis Metallica, Robert Trujillo, tersebut. Semula, dia ingin mendapatkannya kembali dengan turut serta dalam lelang. Namun, kini tidak ada yang bisa dilakukan Jokowi untuk mendapatkan kembali bas tersebut.
Jokowi mengatakan ikhlas dan tetap menghormati keputusan KPK yang tidak melelang bas tersebut. Jokowi menerima apa pun keputusan KPK atas bas tersebut.
"Apa pun keputusannya, tetap senang. Di sini senang, di sana senang, di mana-mana hatiku senang," ujar Jokowi seraya mengubah lengkung bibirnya menjadi tawa.
Mantan Wali Kota Surakarta itu mendapat sebuah bas merek Ibanez dari Robert Trujillo, pemain bas grup musik cadas Metallica. Pemberian bas tersebut diumumkannya pada 3 Mei 2013.
Direktur Gratifikasi KPK Giri Supradiyono menyebutkan bahwa pemberian bas itu mengandung unsur kepentingan yang sarat dengan praktik gratifikasi. Tulisan "giving back" pada bas diartikan KPK sebagai harapan balas jasa dari Gubernur DKI.
Bas itu akhirnya disita negara dan akan dilelang. Namun, ketika KPK melelang barang hasil gratifikasi, bas tersebut tidak disertakan dalam KPK. KPK beralasan ingin menjadikan bas tersebut sebagai percontohan perilaku pejabat yang baik ketika menerima barang tertentu dari pihak lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.